Studi terbaru yang dipublikasi di European Heart Journal misalnya melihat bahwa ketika seseorang bekerja terlalu lama dalam sehari maka akan ada peningkatan signifikan risiko detak jantung tak teratur (atrial fibrillation). Dampaknya risiko untuk penyakit jantung lain seperti stroke dan serangan jantung juga akan meningkat.
Baca juga: Studi Ini Sebut Sering Kerja Lembur Tingkatkan Risiko Kena Stroke
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan 40 persen itu besar untuk mereka yang sudah memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler lain seperti usia tua, pria, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, gemuk, merokok, jarang olahraga, atau memang punya kondisi jantung," kata Mika seperti dikutip dari Science Daily, Senin (31/7/2017).
Mengapa hal ini terjadi menurut peneliti kemungkinan karena tingkat stres lebih besar yang dialami orang-orang yang bekerja lama. Ketika tubuh stres dalam jangka panjang maka akan ada respons otonom dalam tubuh yang berpengaruh terhadap detak jantung.
Selain itu tingkat stres yang lebih tinggi juga bisa berkaitan dengan kebiasaan gaya hidup tidak sehat.
"Studi sebelumnya telah melihat bahwa stres itu seringkali jadi pelopor episode aritmia," pungkas Mika.
Baca juga: Stres karena Pekerjaan & Gaya Hidup Tak Sehat Bisa Berujung Kematian (fds/ajg)











































