"Jadi yang harus disosialisasikan lagi bahwa yang boleh digunakan untuk vagina adalah sabun, cairan pencuci vagina yang tidak mengandung triclosan," terang dr Yeni.
Karena, menurut dr Yeni pencuci vagina yang mengandung bahan tersebut akan membunuh laktobasilus yang menjaga pH vagina untuk tetap dalam pH normal.
Baca juga: Tak Dianjurkan Pakai Sabun, Ini Cara Terbaik Atasi Keputihan
"Jadi kalau membeli pencuci vagina harus lihat ada triclosan-nya nggak, kalau ada ya nggak usah dipakai," ujar dr Ni Komang Yeni DS, SpOG atau yang akrab disapa dr Yeni, wakil ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya (PERMI RAYA).
Lantas bagaimana jika menggunakan pencuci vagina yang berbahan alami seperti daun sirih? "Daun sirih boleh saja, dia antiseptik. Tapi harus dilihat, air yang digunakan, alat yang digunakan apa sudah bersih, yakin bersih atau belum. Kalau memang sudah bersih semuanya ya boleh-boleh ajah," tutur dr Yeni.
Meski demikian, daun sirih hanya berfungsi menjaga kesehatan vagina saja. Lain cerita jika terjadi keputihan, maka tidak bisa mengandalkan antiseptik saja.
"Itu sekadar antiseptik, hanya untuk menjaga. Tapi kalau sudah terjadi keputihan nggak bisa pakai antiseptik ajah," pungkas dr Yeni.
Baca juga: Jaga Kesehatan Miss V, Perlukah Douching atau Ratus Vagina? (hrn/up)