Menurut studi yang diterbitkan di British Journal of Dermatology, setiap sepuluh gram alkohol yang dikonsumsi setiap hari bisa meningkatkan risiko dari basal cell carcinoma (BCC) sebesar tujuh persen dan cutaneous squamous cell carcinoma (cSCC) sebesar 11 persen.
"Ada dua kemungkinan tipe dari dua jenis kanker non-melanoma. Seseorang yang mengonsumsi alkohol mungkin memiliki risiko lebih tinggi kanker kulit non-melanoma," ucap H Yen dari Harvard T H Chan School of Public Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studinya, peneliti melakukan meta-analisis dan meninjau penemuan dari 13 studi yang membandingkan 91.942 kasus BCC dan 3.299 kasus cSCC. Hal ini dilakukan untuk menentukan kaitan antara konsumsi alkohol dan kejadian kanker kulit non-melanoma.
"Meta analisis menemukan bahwa mengonsumsi alkohol dengan beberapa dosis tertentu berhubungan positif dengan risiko BCC dan cSCC. Namun hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati karena dapat membingungkan," sambung Yen dikutip dari Indian Express.
Karena perilaku mengonsumsi alkohol masih dapat diubah, peneliti menyarankan masyarakat menjaga konsumsi alkoholnya untuk menurunkan risiko kanker non-melanoma .
Sementara itu, Eunyoung Cho, ScD, pakar dermatologi dan epidemiologi dari Warren Alpert Medical School, Brown University beberapa waktu lalu mengatakan alkohol merupakan salah satu zat penyebab beberapa penyakit kanker.
"Alkohol sudah lama diketahui merupakan karsinogen. Namun fungsinya terhadap penyebaran dan perkembangan sel kanker masih terus diselidiki. Apalagi pada kanker kulit yang tidak mengalami kontak langsung dengan alkohol," tutur Cho, dilansir CNN.
Baca juga: Sekali Kena Kanker Kulit, Risiko Kanker Lain Akan Menghantui (fds/fds)











































