Perokok aktif maupun perokok pasif sama-sama berisiko terkena penyakit karena asap rokok. Salah satunya Ibnu Haykal yang menjadi korban ganasnya asap rokok itu.
Haykal sapaan hangatnya mengaku bahwa ia didiagnosis penyakit saluran pernapasan, yaitu asma yang disebabkan oleh asap rokok. Namun faktanya selama ini Haykal bukanlah perokok aktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Curahan Hati Perokok Pasif, Tak Pernah Merokok Tapi Lehernya Harus Bolong
Ia dan ibunya bertanya-tanya kenapa orang yang tidak merokok bisa terkena asma yang disebabkan asap rokok, padahal keluarganya tidak ada satupun yang merokok.
"Ternyata saya sekolah kan selalu di tempat jauh, SD di depok naik angkot 3-4 kilometer... SMP saya di Pamulang tiga kali naik angkot, sekali tempuh satu jam. Hampir setiap hari di angkot bapak-bapak merokok entah itu sopirnya. Mau nggak mau kita menghirup asap itu," jelas laki-laki kelahiran Jakarta, 6 November 1992 ini.
Setelah ditelusuri, memang benar Haykal terpapar asap berbahaya itu saat menggunakan transportasi umum. Orang-orang yang kurang sadar akan bahaya asap rokok seakan tidak peduli terhadap kesehatannya maupun orang lain.
Setelah didiagnosis penyakit asma sekian lama, mahasiswa Departemen Ilmu Jurnalistik Fakultas Ilmu Komputer Universitas Padjajaran ini aktif dalam menyuarakan hak perokok pasif di ruang publik. Ia mengaku selalu menegur orang-orang yang berada di dekatnya yang merokok.
"Karena sudah divonis asma saya ada merasa kesal, bukan kita yang merokok tapi kita ngerasian sakitnya. Pas SMA lebih berani kalau di angkot, 'ada peraturan ruang publik nih tolong jangan merokok' atau biasanya saya yg pindah atau turun," pungkasnya.
Baca juga: Paparan Asap Rokok Bikin Anak-anak Rentan Keguguran Saat Dewasa
(wdw/up)











































