Serukan Hak-haknya, Perokok Pasif Ingin Bebas dari Paparan Racun

Serukan Hak-haknya, Perokok Pasif Ingin Bebas dari Paparan Racun

Widiya Wiyanti - detikHealth
Rabu, 09 Agu 2017 19:10 WIB
Serukan Hak-haknya, Perokok Pasif Ingin Bebas dari Paparan Racun
Perokok pasif ingin bebas dari paparan racun rokok/Foto: thinkstock
Jakarta - Rokok mengandung lebih dari 40 ribu zat kimia berbahaya, salah satunya adalah zat karsinogen. Yaitu zat berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit kanker.

Selain penyakit kanker, rokok juga bisa menyebabkan penyakit saluran pernapasan dan bahkan menyebabkan penyakit jantung, stroke dan penyakit lainnya yang biasanya tertera pada kemasan rokok.

Menurut dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Feni Fitriani Taufik, SpP(K), MPdKed mengatakan bahwa risiko tersebut bukan hanya bisa terjadi pada perokok aktif, namun orang yang tidak merokok namun terkena paparan asap rokok (perokok pasif) pun bisa berisiko penyakit-penyakit tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dari segi bahaya itu sama... Bahayanya jadi perokok pasif ya dia yang jadi korban, perokok yang mengisap tapi giliran kebagian sakit dia (perokok pasif) yang kena," ujarnya saat ditemui pada talkshow Ruang Publik dan Diskusi 'Berani Menyuarakan Hak Perokok Pasif' di Rivoli Hotel, Jalan Kramat Raya No. 41, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).

Baca juga: Curahan Hati Perokok Pasif, Tak Pernah Merokok Tapi Lehernya Harus Bolong

dr Feni menuturkan bahayanya asap rokok adalah partikel-partikel yang terkandung di dalamnya bisa menempel di mana saja, misal di tubuh, pakaian, rambut, dinding, karpet, dan lainnya. Dan partikel ini mudah dihirup atau menempel lagi pada perokok pasif.

Melihat fakta yang sudah terjadi, Zainudin dan Ibnu Haykal adalah sedikit orang yang menjadi korban dari asap rokok orang lain. Zaiunidin mengidap kanker pita suara yang mengharuskannya menjalani kehidupan dengan leher berlubang. Sedangkan Haykal terdiagnosis asma sejak duduk di bangku SMP.

Karena hal itu, Haykal terus-menerus mengkampanyekan hak perokok pasif. "Saya bawa pemen karet permen lolipop. Misalnya ke teman-teman saya 'gue nggak bisa nih sama asap rokok tuker dulu nih sama permen karet atau permen lolipop'" ceritanya dalam acara yang sama.

"Kalau ke temen sendiri berhasil. Bahkan teman saya ada yang perokok berat sudah berhenti merokok," imbuh Haykal.

Baca juga: Perokok Pasif Lebih Berisiko Terserang Kanker Paru? Ini Penjelasan Pakar

Begitu berbahayanya kesehatan orang yang terpapar asap rokok, pengagas petisi hak perokok pasif, Ellysabeth Ongkojoyo mengatakan bahwa pentingnya memilih lingkungan yang baik, yaitu lingkungan yang bebas dari asap rokok.

"Aku bisa selalu ganti teman, tapi aku nggak bisa ganti nyawa," ujarnya ditemui dalam acara yang sama.

"Kalau lingkungannya ternyata nggak baik buat anak-anakku, buat aku juga, ngapain aku berteman sama orang yang efeknya buruk bagi kita," pungkasnya.

Baca juga: Begini Alasan Kuat Merokok Tak Boleh dalam Ruangan (wdw/up)

Berita Terkait