Dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, dr Muki Partono, SpOT mengatakan balap karung merupakan jenis olahraga high impact. Sebab olahraga ini membutuhkan banyak tenaga untuk meloncat, dan memicu benturan keras di persendian saat mendarat.
Lebih lanjut, ia mengatakan risiko yang paling sering terjadi saat bermain balap karung adalah patah tulang dan cedera otot. Selain itu, keluhan juga bisa muncul seperti nyeri otot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ramai di Internet, Curhat Ibu yang Anaknya Patah Tulang Akibat Main Trampolin
dr Muki melanjutkan, cedera yang terjadi pun tergantung pada setiap posisi jatuhnya tubuh. Misalnya, terjatuh dengan menahan beban tubuh maka seseorang bisa berisiko patah tulang pada tangan.
Foto: KBRI Dar Es Salaam |
Sedangkan untuk patah tulang ekor atau tulang belakang bisa terjadi saat seseorang jatuh dengan posisi terduduk. "Kalau jatuhnya ketimpa sama badan sendiri itu bisa cedera di lutut. Jadi tergantung posisi jatuhnya saja," imbuh dr Muki.
Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko dari cedera tersebut dokter yang praktik di RS Pondok Indah ini mengatakan untuk berhati-hati. Sedangkan, ketika mengalamai cedera ia mengingatkan agar tidak lupa untuk beristirahat.
"Kuncinya satu, ya istirahat kalau cedera," ucapnya.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Patah Tulang (up/up)












































Foto: KBRI Dar Es Salaam