Dokter spesialis paru, dr Rezki Tantular, SpP menuturkan bahwa tumor paru khususnya yang ganas (kanker paru) seperti halnya kebanyakan penyakit kanker yang lain, sampai saat ini masih belum diketahui sebab pastinya, namun beberapa teori menyatakan bahwa kanker paru merupakan penyakit yang bersifat poligenik dan multifaktorial.
"Yang dimaksud dengan poligenik adalah dipengaruhi oleh banyak gen yang terlibat, gen merupakan suatu potongan DNA yang diturunkan oleh orang tua kita, terdapat puluhan ribu gen dalam tubuh manusia, dan dari puluhan ribu gen tersebut beberapa di antaranya dianggap berpengaruh terhadap perkembangan penyakit kanker," kata dr Rezki, sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Usai Berhenti Merokok, Benarkah Paru-paru Bisa Sehat Kembali?
Sedangkan yang dimaksud dengan multifaktorial, menurut dr Rezki ialah banyak faktor yang terlibat dalam perkembangan penyakit kanker, seperti halnya asap rokok, paparan radioaktif, diet,
hormon, infeksi, genetika, dan lain-lain.
"Rokok merupakan salah satu faktor risiko saja, sedangkan hal-hal yang lain juga tetap berpengaruh terhadap terjadinya penyakit kanker," ujar ayah dari dua orang putri ini.
dr Rezki mengatakan, untuk mengurangi risiko kanker paru adalah dengan melakukan perubahan atau modifikasi faktor-faktor yang dapat diubah. Jika kita tak dapat mengubah susunan gen kita, maka kita dapat melakukan perubahan faktor risiko terjadinya kanker paru dengan pola hidup sehat, salah satunya berhenti merokok yang merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko kanker paru.
"Di samping itu diet yang baik dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan antioksidan serta menghindari makanan junk food juga akan menurunkan faktor risiko kanker paru," pesan dr Rezki.
Baca juga: Saran Dokter Soal Berhenti Merokok Tanpa Menjadi Gemuk
(up/up)











































