Menurut wakil ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati, MA, angka kejahatan pedofil semakin hari semakin meningkat, tidak hanya itu modus dan modelnya juga selalu diperbarui.
"Kalau trend-nya menurut saya bentuknya yang berubah, dunina digital kan semakin tidak jelas improvisasinya," ujarnya ditemui di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Selasa (29/8/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kesadaran rendah, kalau di luar negeri tuh ambil foto anak by concern lho, enggak langsung di-publish gitu atau sewenang-wenang. Kalau kita kan suatu kebanggaan. Padahal ada banyak 'potensi riskan' saat kita upload yang enggak pas," imbuh Rita.
Baca juga: Soal Kasus Pedofil, Nafa Urbach: Harus Ditanamkan Pendidikan Seksual Sejak Dini
Sementara itu, Komisioner KPAI, Jasra Putra, SFiI,I,Mpd mengatakan bahwa anak-anak sekarang lebih banyak berinteraksi di dunia maya sehingga perhatiannya teralihkan dengan hal-hal semu.
"Selama ini orang tua sibuk dengan gadget, anak sibuk dengan gadget. Itu tidak membangun kesepahaman," tuturnya.
Komisioner KPAI yang lainnya, DR Sitti Hikmawatty, SST, Mpd menyarankan kepada orang tua untuk memberikan perhatian lebih ke anak-anaknya. "Banyak orang tua yang meyatimkan anaknya, karena sibuk dengan aktivitasnya," katanya.
Rita kembali mengingatkan para orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya tidak mudah percaya dengan orang baru, dan mengajarkan pendidikan seksual sejak dini.
"Anak-anak yang sering masuk ke pedofil karena mendapatkan kasih sayang semu, dikasih apa yang dia tidak dapat di rumah. Itu saya kira penting untuk belajar menolak, kalau dikasih sesuatu dari orang jangan mau," pungkas Rita.
Baca juga: 8 Cara Lindungi Anak dari Ancaman Pedofilia (2)
(wdw/up)











































