dr Ahmad Yanuar, SpS, dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan vertigo biasanya terjadi karena adanya gangguan di organ keseimbangan yang ada di telinga ataupun infeksi virus. Namun pada beberapa kasus, vertigo yang sering kambuh dan tak juga sembuh lebih sering diakibatkan oleh adanya tumor di kepala.
"Bisa saja penyebabnya tumor, jika ternyata diperiksa telinga dan infeksi tidak ada. Karena untuk mencegah kambuh vertigonya, harus tahu dulu apa penyebabnya," tutur dr Ahmad, saat dihubungi detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika memang penyebabnya tumor, yang penyembuhannya harus diangkat dulu tumornya supaya vertigonya tidak kambuh lagi," paparnya lagi.
Vertigo yang disebabkan oleh tumor lazim disebut vertigo sentral. Rata-rata penyebab vertigo sentral adalah gangguan saraf yang berhubungan dengan kelainan di otak seperti stroke, tumor, infeksi atau trauma yang menyebabkan otak rusak.
Satu lagi jenis vertigo yang ada disebut sebagai vertigo perifer. Vertigo perifer biasanya disebabkan oleh benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Nah, vertigo ini disebabkan oleh gangguan di telinga atau karena kurang tidur.
"Vertigo perifer ini yang biasa terjadi di masyarakat. Gejalanya selain pusing, ada mual, muntah dan keluar keringat dingin. Selain itu juga vertigo sangat dipengaruhi oleh posisi tubuh atau kepala, jika kepala bergerak, maka vertigo atau pusing bertambah," ungkap dr Yuda Turana, SpS dari Departemen Neurologi FK UNIKA Atmajaya.
Baca juga: Vertigo Kambuh, Bisakah Pengaruhi Kenaikan Gula Darah?
(mrs/fds)











































