Maraknya kasus bunuh diri saat ini sebenarnya bisa dilakukan pencegahan. Ditemui di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, dokter spesialis kesehatan jiwa, dr Agung Frijianto, SpKJ menuturkan bahwa pentingnya melakukan preventif psikiatri.
"Dalam ilmu kedokteran jiwa dikenal yang namanya preventif psikiatri, kalau di bagian non-psikiatri ada yang namanya medical check up. Pemeriksaan berkala kalau di psikiatri itu mental health check up", ujarnya, Senin (18/9/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Problematika Tingginya Risiko Bunuh Diri pada Pelajar SMA
Psikiater dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ menambahkan bahwa karena pemeriksaan kesehatan mental ini cukup penting, seharusnya pemanfaatan teknologi bisa menunjang dilakukannya pemeriksaan ini.
"Pemanfaatan teknologi selalu bermasalah, padahal di undang-undang kesehatann jiwa sudah jelas kalau harusnya ada pemanfaatan teknologi", jelas Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang DKI Jakarta ini.
Selain itu, Noriyu sapaan hangatnya mengatakan bahwa pemerikaan kesehatan mental ini sangat penting dilakukan pada kalangan pelajar, mengingat tingginya ide bunuh diri pada pelajar.
"Yang tadi anak-anak sekolah ini melakukan check up berkala 1 tahun sekali kalau di Amerika Serikat, mereka diharuskan skrining berkala. Problemnya adalah di sini belum terbangun kesehatan jiwa berbasis sekolah," pungkasnya.
Baca juga: Akibat Hoax di Medsos, Psikiater Makin Mudah Temukan Pasien Gangguan Jiwa
(wdw/up)











































