Menurut dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN), obat yang mengandung zat aktif chlorpromazine ini merupakan antipsikotik yang efek sedasinya tinggi. Sehingga, efek samping dari penggunaan obat yang biasa disingkat CPZ ini bisa berupa salah satunya kontraksi otot hingga parkinson.
Baca juga: Ngeri! Efek 'Pil X' di Tasikmalaya Bikin Korban Julurkan Lidah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak lainnya, terutama untuk anak-anak adalah mereka menjadi ketergantungan, lebih agresif dan pemarah.
"Ga heran sih kalau penyalahgunaan pada anak-anak ini kemudian menimbulkan efek samping seperti yang diberitakan," katanya.
Baca juga: 12 Remaja di Tasikmalaya Kejang Gara-gara Pil X, Obat Apakah Itu?
Ketika ditanya mengenai efek penggunaan CPZ dalam jangka panjang, dr Hari menyebutkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa CPZ berpotensi menyebabkan adanya kelumpuhan.
"Dari data FDA, mereka yang mengalami paralysis (kelumpuhan) karena CPZ biasanya adalah laki-laki, usia 60 tahun ke atas mengidap deep vein trombosis dan mengonsumsi obat ambien," jelasnya.
Baca juga: Heboh 'Pil X' Hingga PCC, Apoteker Ditantang Lebih Profesional
Sementara itu merujuk penyataan dari Sekretaris Jendral Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Noffendri Roestam, SSi, Apt, pada kesempatan lainnya, konsumsi excimer dalam jangka panjang bisa menganggu keseimbangan neurohormon dopamin, yaitu hormon yang berperan dalam mengontrol ativitas lokomotor, kognisi, serta emosi seseorang. (up/up)











































