dr Yuda Taruna, SpS(K), Ketua Indonesian Society of Hypertension (INA-SH), mengatakan memang hipertensi bisa menyerang kelompok umur manapun. Namun jika usia pasien masih di bawah 30 tahun, patut dicurigai adanya hipertensi sekunder.
"Hipertensi sekunder itu yang terjadi karena sebab lain. Misalnya ada tumor di ginjal atau penyakit hipertiroid itu juga bisa menyebabkan terjadinya hipertensi," tutur dr Yuda kepada detikHealth, ditemui di Restoran Kembang Goela, Jl Sudirman, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 6 Tips Agar Pemeriksaan Tensi di Rumah Lebih Akurat
Di sisi lain, dekan Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya ini juga menyebut pentingnya melakukan cek tekanan darah secara benar. Pasalnya, ada juga kasus di mana tekanan darah tinggi namun bukan karena hipertensi.
Misalnya saat pagi, di mana siklus tubuh memang membuat tekanan darah akan tinggi. Atau saat di mana Anda sedang mengalami nyeri, menahan pipis, hingga pengaruh obat-obatan yang di konsumsi juga akan memengaruhi tekanan darah.
"Minum obat pilek atau habis minum kopi juga bisa bikin tensi tinggi saat diperiksa," paparnya.
"Maka dari itu pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan secara benar dan berkala. Untuk melihat apakah benar hipertensi atau karena penyebab lain," tutupnya.
Baca juga: Selain Hipertensi, Studi Sebut Asupan Garam Tinggi Picu Risiko Diabetes
(mrs/up)











































