MENARI merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali Fibrilasi Atrium (FA) yang dapat menyebabkan kelumpuhan. FA adalah kelainan irama jantung berupa detak jantung yang tidak normal.
Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, FasCC menyayangkan bahwa pengetahuan dan kepedulian masyarakat menganai FA masih tergolong rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Makan Pisang dan Alpukat Tiap Hari Cegah Serangan Jantung dan Stroke
Menurut data dari Stoke as The First Manifestation of Atrial Firbillation tahun 2016, penderita FA memiliki risiko lima kali lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan orang tanpa FA. Pada 37 persen pasien FA usia kurang dari 75 tahun, stroke iskemik merupakan gejala pertama yang didapat.
Banyaknya orang yang mengalami stroke tanpa disadari membuat kampanye MENARI ini sangat penting dipahami oleh seluruh masyarakat. Prof Yoga menegaskan bahwa dengan MENARI secara rutin bisa berdampak sangat besar untuk mendiagnosis secara dini FA ini.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Sekjen Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), FIHA juga mengimbau masyarakat untuk melakukan MENARI ini secara rutin.
"Kami mengimbau untuk seluruh masyarakat rutin melakukan MENARI (Meraba Nadi Sendiri) dan segara konsultasi ke dokter apabila menemukan denyut nadi yang tidak teratur," tutup dr Ario.
Baca juga: Riwayat Kesehatan Bos Playboy Hugh Hefner: Pernah Stroke dan Pakai Viagra (wdw/up)











































