Dari tahun ke tahun, tradisi ini selalu mengundang kontroversi. Di satu sisi, kampanye ini ingin mendobrak tabu saat membahas seluk beluk payudara. Termasuk seputar deteksi benjolan yang mencirikan gejala dini kanker payudara.
Namun di sisi lain, banyak pula yang menganggap kampanye ini terlalu vulgar. Membicarakan payudara, menurut mereka tidak harus dengan ajakan untuk melepas bra atau beha. Justru, yang terjadi ajakan itu sering dijadikan lelucon cabul.
Baca juga: Sedih! Hashtag #NoBraDay Justru Jadi Bahan Lucu-lucuan di Medsos
Apapun caranya, kampanye untuk mengingatkan bahaya kanker payudara penting dilakukan. Jenis kanker ini termasuk salah satu pembunuh utama pada wanita, karena sering terdeteksi pada stadium lanjut ketika sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.
Kematian akibat kanker payudara, dan metastasis atau persebaran sel-sel kanker ke organ penting lainnya, bisa dicegah dengan deteksi lebih dini. Ini yang sulit dilakukan ketika obrolan tentang payudara masih dianggap tabu.
Baca juga: No Bra Day: Peduli Kanker Payudara, Haruskah dengan Lepas Beha? (up/up)