Menurut pakar kesehatan tidur dari Snoring & Sleep Disorder Clinic Pondok Indah, dr Andreas Prasadja, RPSGT, sindrom ini lebih banyak menyerang remaja pria dibandingkan wanita.
"Biasanya disertai begitu bangun jadi makannya lebih banyak," jelasnya kepada detikHealth, Kamis (26/10/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut dokter yang disapa Ade ini, harus dilakukan pemeriksaan lebih dalam untuk mendiagnosis gangguan yang menyerang Echa hingga tertidur cukup lama.
"Di Indonesia belum pernah (ada sindrom Kleine-Levin), kali ini baru yang pertama yang saya tahu. Kasusnya sangat jarang, dan pengobatannya pun belum ada yang pas," ujar dokter yang juga praktik di Rumah Sakit Mitra Kemayoran.
Pengobatan yang mungkin dilakukan hanya simptomatik, yaitu bertujuan untuk mengurangi gejala dari sindrom tersebut dan tidak bisa mengobati.
Baca juga: Sleeping Beauty di Dunia Nyata! Remaja Ini Tidur 20 Jam Sehari (wdw/fds)











































