Ditemui di Bekasi, Marcelino menceritakan kisah soal penyakit jantungnya. Ayah dua anak tersebut mengaku tak percaya saat pemeriksaan menunjukkan ada penyempitan di pembuluh darah jantung. Sebabnya, Marcelino rutin olahraga dan sangat menjaga pola makan.
"Saya lifestyle jelas, fit, tidak pernah merasa nyeri dada, merokok nggak. Tapi karena kebetulan ayah saya dokter jantung beliau meminta saya cek karena sudah umur di atas 40 tahun, ya sudah saya periksa saja." ujar Marcelino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melengkapi diagnosis, Marcelino pun melakukan pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Hasil pemindaian jelas menunjukkan Marcelino mengalami penyempitan pembuluh darah di bagian jantung sebelah kiri.
"Pas tahu gitu memang awalnya shock, dan sempat drop juga. Tapi mau nggak mau harus tindakan dan saran dokter waktu itu untuk pasang ring," tandasnya.
Baca juga: Nyeri Dada Lebih dari 15 Menit, Waspadai Serangan Jantung
Hal yang mengejutkan terjadi ketika operasi pemasangan ring akan dilakukan. Melalui pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa penyempitan yang dialami Marcelino bukan karena timbunan plak atau lemak, melainkan karena kondisi yang disebut sebagai myocardial bridging.
Secara ringkas, myocardial bridging terjadi ketika pemburuh darah koroner yang seharusnya berada di atas permukaan otot jantung, terjepit dan masuk ke dalam otot. Kondisi ini membuat aliran darah terhambat dan efek yang dirasakan memang sama dengan penyempitan, yakni nyeri dada.
Marcelino pun bersyukur karena ia tak harus melakukan pemasangan ring di jantung. Pengalaman ini membuatnya belajar bahwa risiko penyakit jantung bisa datang kapan saja dan pada siapa saja.
"Saya merokok nggak, ngopi jarang-jarang, olahraga rutin, makan terjaga, tetap kena penyakit jantung. Makanya faktor gaya hidup sehat tidak lengkap kalau tidak melakukan pemeriksaan medis secara berkala," tutupnya.
Baca juga: Benarkah Penyakit Jantung Memperbesar Risiko Stroke? (mrs/up)











































