Keluar Bercak-bercak Darah Tapi Bukan Menstruasi, Mungkin Ini Penyebabnya

Keluar Bercak-bercak Darah Tapi Bukan Menstruasi, Mungkin Ini Penyebabnya

Widiya Wiyanti - detikHealth
Jumat, 03 Nov 2017 17:38 WIB
Keluar Bercak-bercak Darah Tapi Bukan Menstruasi, Mungkin Ini Penyebabnya
Keluarnya bercak-bercak darah di luar periode menstruasi bisa menandakan beberapa masalah kesehatan. Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat tidak menstruasi, pernah kah keluar bercak-bercak darah atau bercak-bercak berwarna kecoklatan? Ini disebut spotting, atau pendarahan ringan di luar waktu menstruasi.

Jika terjadi sesekali dan cukup ringan mungkin tidak perlu dikhawatirkan karena mungkin penyebabnya adalah kadar hormon sedang yang berfluktuasi.

"Beberapa wanita memiliki bercak-bercak ringan di antara periode menstruasi mereka dan bukan satu hari penuh mengalami pendarahan," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi serta penulis 'She-Ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health', dr Sherry A. Ross, MD, dikutip dari health.com, Jumat (3/11/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Olahraga Baik Dilakukan Saat Menstruasi

Namun, jika bercak terjadi cukup banyak hingga memerlukan penggunaan pembalut dan terjadi secara konsisten selama berbulan-bulan, itu menandakan adanya masalah yang cukup serius. Berikut kemungkinannya:

1. Terjadi infeksi

Menurut spesialis kanker payudara dan ginekologi di Zuker School of Medicine di Hofstra di New York, dr Janna Andrews, MD, jamur dapat berada di vagina karena kondisinya yang lembab dan memungkinkan terjadinya infeksi.

"Iritasi kronis bisa terjadi dengan gejala buang air kecil yang menyakitkan, muntah, hubungan seks yang menyakitkan, dan pendarahan atau bercak-bercak," ujarnya.

2. Sistem hormonal terganggu

Biasanya saat menstruasi hormon seseorang pasti mengalami perubahan, dan perubahan hormon ini juga bisa terjadi ketika tidak menstruasi. Terganggunya kadar hormon ini lah yang bisa menyebabkan keluar bercak-bercak darah.

Menurut dr Andrews, perubahan hormon ini bisa disebabkan karena kondisi tiroid yang terlalu aktif atau malah tidak aktif, serta terjadinya sindrom ovarium polikistik atau disebut polycystic ovary syndrome (PCOS), yaitu gangguan keseimbangan kadar hormonal.

3. Kemungkinan ada fibroid

Menurut salah satu penelitian, 75-80 persen wanita berkembang fibroid di rahimnya. Fobroid adalah tumor jinak sering tumbuh di rahim atau sekitarnya. Dan kebanyakan dari mereka yang mengalaminya tidak mengetahui secara pasti.

"Fibroid itu sendiri mungkin berdarah atau menyebabkan pendarahan di dinding endometrium," kata dr Andrews.

Baca juga: Penting! 6 Perubahaan Saat Menstruasi yang Harus Diwaspadai


4. Kemungkinan alami kanker serviks

Pada beberapa kasus kanker serviks memiliki gejala pendarahan atau bercak-bercak darah. Gejala seperti ini sering diabaikan oleh para wanita, maka dari itu kanker serviks sulit terdeteksi.

"Tapi jika Anda dapat mendeteksi kanker ini lebih awal, ada kemungkinan lebih baik untuk mengobatinya," tutup dr Andrews. (wdw/fds)

Berita Terkait