Tingginya pengidap diabetes ini disebabkan beberapa faktor, mulai dari keturunan hingga pola makan yang tidak sehat dan tidak bergizi seimbang.
Di masyarakat, beredar berbagai mitos tentang diabetes yang dipercaya itu adalah fakta. Untuk itu, detikHealth merangkum beberapa mitos yang tidak perlu dipercaya.
1. Mitos: Gejala diabetes mudah dikenali
|
Selain dengan tes gula darah, deteksi diabetes sulit karena gejalanya biasa ditemukan di kehidupan sehari-hari. Foto: Getty Images
|
"Gula darah Anda mungkin sedikit meningkat pada tahap awal penyakit tapi Anda tidak akan mengetahuinya tanpa tes darah. Elevasi ringan yang dikenal sebagai pradiabetes ini dianggap berbahaya, karena bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan masalah lainnya," kata dokter spesialis endokrinologi dari Los Robles Hospital di Thousand Oaks, Amerika Serikat, dr Sarfraz Zaidi, MD.
2. Mitos: Suplemen herbal bisa membantu diabetes
|
Minum suplemen herbal belum tentu bisa sembuhkan diabetes. Foto: Thinkstock
|
Menurut American Diabetes Association, suplemen seperti itu tidak dapat menghilangkan diabetes karena pada dasarnya diabetes sulit untuk dihilangkan, tapi bisa dikontrol kadar gula darahnya.
3. Mitos: Olahraga tidak bisa mencegah diabetes
|
Olahraga bisa menjadi pencegah dan pengobat diabetes. Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, pasien pradiabetes yang mengubah pola hidup menjadi sehat dengan rutin berolahraga mengurangi kemungkinan diabetes sebesar 58 persen. Sedangkan yang diberi obat hanya berkurang 31 persen.
"Olahraga membakar glukosa dan membuat sel lebih sensitif terhadap insulin," kata dokter spesialis endokrinologi di Beth Israel Medical Center di New York, dr Gerald Bernstein, MD.
4. Mitos: Pasien diabetes tidak boleh makan yang manis
|
Pasien diabetes boleh mengonsumsi makanan manis, asal tidak berlebihan. Foto: iStock
|
"Mengonsumsi lebih banyak makanan manis tidak menyebabkan diabetes, dan mereka yang menderita diabetes dapat makan makanan mengandung gula dari waktu ke waktu," kata direktur pusat diabetes klinis di Montefiore Medical Center di Bronx, New York, Joel Zonszein, MD.
5. Mitos: Hanya orang yang kelebihan berat badan yang terkena diabetes
|
Bukan hanya orang yang obesitas bisa terkena diabetes. Foto: thinkstock
|
Bahkan salah satu gejala diabetes adalah penurunan berat badan secara cepat. Tanpa gula di dalam tubuh, sel yang kelaparan mulai mencari sumber energi alternatif. Tubuh akan memecah lemak dan otot untuk digunakan sebagai energi, hal ini lah yang menyebabkan penurunan berat badan yang cukup cepat.
"Riwayat keluarga diabetes juga membuat Anda lebih mungkin terkena penyakit ini," tegas dr Zaidi.
Halaman 2 dari 6











































