Strategi Pemerintah Bebaskan Indonesia dari Tuberkulosis

Strategi Pemerintah Bebaskan Indonesia dari Tuberkulosis

Mega Putra Ratya - detikHealth
Jumat, 17 Nov 2017 11:30 WIB
Strategi Pemerintah Bebaskan Indonesia dari Tuberkulosis
Menko PMK Puan Maharani/Foto: Dok Kemenko PMK
Moskow - Sejumlah tantangan dihadapi Indonesia dalam menghadapi Tuberkulosis (TB). Pemerintah menyiapkan berbagai strategi untuk membebaskan Indonesia dari TB pada 2030.

"Untuk pengendalian faktor risiko TB dan kesehatan, Indonesia menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat untuk memotivasi masyarakat agar berperilaku hidup sehat. Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai penghapusan TBC pada tahun 2030 sebagai bagian dari Agenda Pembangunan Nasional," ujar Menko PMK Puan Maharani dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2017).

Puan mengatakan itu saat menjadi panelis dalam Diskusi Panel bertema 'First Global Ministerial Conference Ending TB in the Sustainable Development Era'. Konferensi tersebut digelar di Moskow, (16-17/11/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puan mengatakan tantangan Indonesia sebagai negara yang memiliki beban Tuberkulosis (TB) tinggi dalam mengeliminasi TB adalah banyaknya kasus yang belum dinotifikasi, baik karena belum terlaporkan ataupun belum terjangkau.

"Oleh karena itu, kegiatan utama adalah untuk menemukan semua kasus TB dan mengobatinya sampai sembuh serta melaporkan kasus tersebut dalam surveilans program," tuturnya.

Hal lain, lanjut Puan, adalah mencegah penularan TB melalui pengendalian faktor risiko baik lingkungan dan rumah sehat, perilaku dan upaya lain yang dilakukan secara terpadu bersama lintas sektoral dan masyarakat.

Puan menjelaskan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi yang dilakukan adalah mengatasi hambatan akses layanan bagi pasien TB dengan melakukan penemuan secara aktif melalui pendekatan keluarga. Selain itu, juga penguatan jejaring layanan melalui pendekatan district based public-private mix dengan melibatkan semua layanan, baik pemerintah maupun swasta dengan kewajiban melaporkan kasus yang diobati.

"Penguatan regulasi diperlukan, selain untuk meningkatkan sinkronisasi dan efektitas program juga untuk meningkatkan anggaran program yang selama ini masih banyak tergantung dengan dana donor. Peta Jalan Eliminasi sudah dibuat seiring dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Strategi Ending TB, yaitu melakukan eliminasi TB pada tahun 2030," ungkapnya.

Puan menegaskan bahwa Indonesia bangga dan berkomitmen penuh untuk memperkuat kemandirian dan keberlanjutan eliminasi TB. Hal itu meliputi penerapan strategi keluar bantuan eksternal untuk pengendalian TB, melaksanakan skema jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial, melakukan pendekatan kesehatan keluarga dan masyarakat, membangun strategi gabungan publik-swasta berbasis kabupaten, mempraktikkan penemuan dan kemitraan aktif, dan melibatkan kebijakan inovatif dalam pengendalian TB.

"Ini adalah enam kunci untuk memperbaiki akses dan jangkauan kasus TB yang sebelumnya belum terjangkau,"paparnya.

Terkait dengan peningkatan penemuan, pencegahan dan promosi eliminasi TB, Indonesia telah menerapkan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga. Caranya dengan melakukan kunjungan ke rumah untuk melakukan screening dan menemukan tersangka TB, melihat faktor risiko dan perilaku keluarga dalam penularan TB, melakukan edukasi serta melakukan pemantauan kepatuhan minum obat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek yang juga hadir dalam diskusi ini menegaskan pentingnya kolaborasi multi-sektor. Kolaborasi itu baik di tingkat pemerintah pusat dan daerah, bisnis, dan masyarakat sipil serta berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bekerja bersama-sama mengakhiri TB dan menjadikan TB sebagai urusan bersama.

First Global Ministerial Conference Ending TB in the Sustainable Development Era dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Konferensi itu dihadiri oleh 75 Menteri Kesehatan dan lebih dari 900 delegasi dari lebih dari 100 negara.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh Dirjen WHO, Thedros Adanom Ghebreyesus dan Deputi Sekjen PBB, Amina Muhammed, akan menghasilkan Deklarasi Moskow yang berisi komitmen para Menteri Kesehatan untuk meningkatkan upaya mengakhiri TB global pada tahun 2030. (ega/up)

Berita Terkait