Netizen justru mencemooh Setnov yang nampak diperban. Salah satu komentar menarik juga dicuitkan oleh dr Teuku Adifitrian, SpBP alias dr Tompi.
"Kl kepal kebentur, memar namun gak ada luka luar , trus diperban.... artinya dokternya perlu sekolah lagi. Dan dah pasti masuk neraka soalnya ikut2an ngibulL," tulis dr Tompi di akun twitter @dr_tompi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Setya Novanto Diperban, Komentar dr Tompi Ini Banjir Tanggapan
Perilaku berpura-pura sakit atau dengan sengaja mengkondisikan diri dalam sakit jika dilakukan secara berulang dan merupakan pola yang menetap merupakan salah satu gangguan mental.
Gangguan mental yang seperti ini berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi beberapa kategori, seperti Malingering dan Munchausen's Syndrome. Keduanya memiliki gejala yang serupa meski tujuannya berbeda.
"Sama-sama gangguan mental di individu atau subjek yang berpura-pura sakit atau mengkondisikan dalam keadaan sakit dengan tujuan tertentu. Malingering yaitu lari dari tanggung jawab atau untuk mendapatkan keuntungan eksternal. Munchausen's Syndrome untuk seeking attention atau cari perhatian, biasa terjadi di remaja sekarang," jelas psikolog, Mellissa Grace, M.Psi., Psikolog kepada detikHealth, Jumat (17/11/2017).
Ada pula jenis dari Munchausen's Syndrome yang lain, yaitu Munchausen's Syndrome by Proxy. Menurut Mellissa ini adalah gangguan mental di mana individu yang membuat orang lain atau biasanya orang terdekatnya sakit.
"Misal ibu yang mengkondisikan anaknya kecelakaan, atau membuat anaknya keracunan. Kenapa bikin anak sakit? Nyari perhatian dengan memainkan peran sebagai penolong," katanya.
Baca juga: Tensi Setya Novanto 190, Apa Artinya? (wdw/up)











































