Di rumah sakit, CT (Computed Tomography) Scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) sama-sama berfungsi sebagai alat pemindaian. Keduanya bisa dipakai untuk memeriksa trauma di kepala, seperti dialami Setya Novanto.
Meski demikian, Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS(K), dari Departemen Neurologi Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan kedua alat tersebut memiliki target yang berbeda.
"Kalau MRI itu untuk melihat (tubuh, red) sampai ke sel, sedangkan CT scan hanya mengamati anatomi kasarnya," jelasnya kepada detikHealth.
Baca juga: Setya Novanto Diperban, Komentar dr Tompi Ini Banjir Tanggapan
Baik MRI maupun CT Scan, menurut Prof Teguh, tidak bisa digunakan untuk memindai seluruh tubuh sekaligus, semisal untuk keperluan check-up.
"Tergantung klinisnya. Jadi harus pemeriksaan fisik dulu, yang ditemukan apa baru dilakukan pemeriksaan (dengan MRI atau CT Scan, red). Tidak langsung dipakai untuk semua, nggak ada itu," tegasnya.
Kondisi yang dapat diperiksa dengan MRI di antaranya tumor atau perubahan pada otak yang mengarah ke indikasi pikun, sedangkan CT Scan lebih banyak dipergunakan untuk mengecek ada tidaknya pendarahan atau benturan.
Perbedaan lainnya adalah teknologi yang digunakan. CT Scan menggunakan sinar X, sedangkan MRI menggunakan gelombang radiomagnetik sehingga tidak memancarkan radiasi.
Baca juga: Komentar Dokter Soal Perban di Kepala Setya Novanto (lll/up)