Mengomentari hal tersebut dr Frans Abednego Barus, SpP, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan kemungkinan apa yang dialami oleh Laila adalah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi tersebut memang rentan terjadi pada mereka yang sudah lanjut usia.
PPOK sendiri adalah penyakit pada organ paru karena adanya hambatan atau penyempitan pada saluran pernafasan yang menahun. Biasanya ditandai dengan gejala batuk yang lebih dari 3 bulan, sesak nafas, berdahak, nafas bunyi, dan rasa tidak nyaman di dada.
Menurut dr Frans sangat mungkin ketika penyumbatan terjadi bertahun-tahun membuat otot paru akhirnya kolaps.
Baca juga: Kisah Laila Sari Sakit-sakitan dan Tak Mau ke RS Sebelum Meninggal
"Namanya eksaserbasi, kaya serangan asma. Saluran (napas -red) sempit, makin sempit, dan banyak dahak terjadi gagal napas," kata dr Frans kepada detikHealth, Rabu (22/11/2017).
Sementara itu dr Kasim Rasjidi SpPD-KKV, DTM&H, MCTM, MHA, SpJP, FIHA yang merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS ASRI menyebut PPOK bisa juga jadi pemicu sakit jantung.
"Jika PPOK berlangsung lama maka bisa menyebabkan penyakit jantung, karena akan membebani jantung kanan yang berfungsi mengalirkan darah ke paru-paru, sehingga menimbulkan komplikasi," kata dr Kasim.
Gejala yang ditimbulkan jika PPOK telah merusak jantung adalah rasa lelah, sesak nafas, batuk, nyeri dada, batuk berdarah, gejala syaraf seperti kurang konsentrasi, pelupa, depresi dan jantung berdebar-debar.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memprediksi bahwa pada tahun 2020 PPOK akan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar di dunia.
Baca juga: Rokok Masih Menjadi Faktor Utama Asma dan PPOK (fds/up)