Ingin Coba Terapi Ikan? Cek Dulu Manfaatnya

Ingin Coba Terapi Ikan? Cek Dulu Manfaatnya

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 27 Nov 2017 11:23 WIB
Ingin Coba Terapi Ikan? Cek Dulu Manfaatnya
Manfaat terapi ikan belum ada penelitiannya, namun berisiko menyebarkan infeksi walaupun cukup rendah. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Jakarta - Terapi ikan sudah marak dan dapat ditemukan di banyak tempat, seperti tempat khusus terapi atau bahkan di restoran makanan laut dengan fasilitas kolam ikan yang telah disediakan.

Ternyata banyak orang yang tertarik untuk mencelupkan kakinya. Seperti Raihando, salah satu pengunjung yang tertarik untuk mencoba digigiti ikan.

"Karena penasaran saja, apa memang benar bisa ngilangin penyakit. Untuk manfaatnya kurang tahu deh," ujarnya kepada detikHealth, di salah satu restoran yang memfasilitasi terapi ikan, di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai klaim tentang terapi ikan ini cukup banyak, yaitu merangsang aliran darah dan memperbaiki sirkulasi, menghilangkan bakteri, mengurangi bau kaki, serta menghilangkan sel-sel kulit mati.

Namun belum ada penelitian yang kuat untuk membenarkan klaim-klaim manfaat dari terapi tersebut.

Baca juga: Terapi Ikan di Masjid Iqro Garut Segarkan Pemudik

Dilansir dari Web MD, menurut para ahli dari Health Protection Agency (HPA), terapi yang biasa menggunakan ikan jenis Garra rufa ini justru bisa menimbulkan beberapa risiko, salah satunya adalah adanya infeksi.

"Air kolam ikan mungkin mengandung sejumlah mikroorganisme. Jadi ada potensi untuk menyebar berbagai infeksi, baik dari ikan ke orang, air ke orang, atau orang ke orang yang diteruskan oleh air atau ikan. Namun, risiko infeksi secara keseluruhan kemungkinan sangat rendah, jika menerapkan standar kebersihan yang baik," jelas salah satu ahli.

Ada baiknya orang yang mengidap psoriasis, eksim, atau penyakit kulit yang meradang untuk tidak melakukan terapi ikan ini karena lebih rentan terhadap infeksi.

Luka yang terbuka atau sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat memudahkan penyebaran infeksi.

Baca juga: Pertama di Dunia, Perempuan Ini Jalani Operasi Luka Bakar dengan Kulit Ikan

(wdw/up)

Berita Terkait