Ternyata banyak orang yang tertarik untuk mencelupkan kakinya. Seperti Raihando, salah satu pengunjung yang tertarik untuk mencoba digigiti ikan.
"Karena penasaran saja, apa memang benar bisa ngilangin penyakit. Untuk manfaatnya kurang tahu deh," ujarnya kepada detikHealth, di salah satu restoran yang memfasilitasi terapi ikan, di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun belum ada penelitian yang kuat untuk membenarkan klaim-klaim manfaat dari terapi tersebut.
Baca juga: Terapi Ikan di Masjid Iqro Garut Segarkan Pemudik
Dilansir dari Web MD, menurut para ahli dari Health Protection Agency (HPA), terapi yang biasa menggunakan ikan jenis Garra rufa ini justru bisa menimbulkan beberapa risiko, salah satunya adalah adanya infeksi.
"Air kolam ikan mungkin mengandung sejumlah mikroorganisme. Jadi ada potensi untuk menyebar berbagai infeksi, baik dari ikan ke orang, air ke orang, atau orang ke orang yang diteruskan oleh air atau ikan. Namun, risiko infeksi secara keseluruhan kemungkinan sangat rendah, jika menerapkan standar kebersihan yang baik," jelas salah satu ahli.
Ada baiknya orang yang mengidap psoriasis, eksim, atau penyakit kulit yang meradang untuk tidak melakukan terapi ikan ini karena lebih rentan terhadap infeksi.
Luka yang terbuka atau sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat memudahkan penyebaran infeksi.
Baca juga: Pertama di Dunia, Perempuan Ini Jalani Operasi Luka Bakar dengan Kulit Ikan
(wdw/up)











































