Kepala Pusat Krisis Kesehatan, dr Achmad Yurianto, mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor. Dari sisi kesehatan, yang wajib diperhatikan adalah risisko tercemarnya sumber air bersih milik masyarakat.
Baca juga: Tetap Fit Saat Cuaca Ekstrem dengan 4 Langkah Ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir membuat air dari sungai, kali hingga saluran got meluap dan berisiko masuk ke sumur sumber air bersih masyarakat. Hal ini membuat kualitas air jelek, dan masyarakat berisiko terinfeksi berbagai macam penyakit.
Baca juga: BNPB: 19 Orang Meninggal Akibat Cuaca Ekstrem Siklon Cempaka
Diare adalah penyakit yang lazim muncul saat terjadi banjir. Selain diare, penyakit kulit seperti gatal-gatal dan iritasi juga berpotensi menyerang masyarakat yang kebanjiran.
"Karena banjir kualitas air jadi jelek, sumurnya tercemar oleh sampah. Jika tidak dimasak dengan benar airnya, yang terancam saluran pencernaan, karena diare, juga berpotensi memunculkan penyakit kulit," ungkapnya lagi.
Risiko diare tidak hanya muncul karena sumur tercemar. Banjir juga bisa menyebabkan rusaknya akses menuju toilet dan memicu perilaku buang air sembarangan.
"Akses ke MCK-nya, terutama kakus. Bisa juga septicnya ikut meluap," tutupnya.
Baca juga: Cuaca Dingin Juga Ada Manfaatnya Bagi Kesehatan
(mrs/up)











































