Jakarta -
Perut terasa kencang saat tertawa? Itu karena otot-ototnya berkontraksi, sama seperti yang terjadi ketika sedang olahraga untuk membentuk perut sixpack.
Tertawa tidak hanya mengaktifkan otot perut, melainkan juga punggung, bahu, dan sedikitnya 15 jenis otot di wajah. Secara teknis, tertawa sangat mungkin memberikan manfaat yang sama seperti olahraga.
Memang, perut sixpack tidak bisa didapat begitu saja hanya dengan rajin tertawa. Tapi bahwa tertawa bisa membantu mewujudkannya, itu sangat masuk akal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini manfaat tertawa yang bisa membantu pembentukan perut sixpack.
1. Membangkitkan rasa senang
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Olahraga butuh fokus dan konsentrasi untuk bisa memberikan manfaat yang optimal. Ini sulit diwujudkan jika sedang banyak pikiran. Tertawa bisa memicu pelepasan endorfin, yang dikenal juga sebagai hormon rasa senang. Sebaliknya, pelepasan hormon stres yakni kortisol bisa ditekan dengan tertawa.
2. Menjaga mood
Foto: thinkstock
|
Komposisi yang seimbang antara hormon rasa senang dengan hormon stres akan membuat suasana hati lebih terjaga. Perubahan mood yang tidak terkontrol adalah salah satu hambatan dalam membentuk rutinitas olahraga yang konsisten. Maka itu, sering-seringlah tertawa jika berniat rajin olahraga.
3. Melatih pernapasan
Foto: thinkstock
|
Pernahkah merasa susah bernapas saat sedang terbahak? Itu tandanya sedang terjadi pengosongan paru-paru akibat kontraksi yang sangat kuat pada otot-otot di sekitarnya. Hal yang sama juga terjadi ketika sedang melaukan olahraga dengan intensitas tinggi, yang dilakukan untuk melatih kemampuan kardiovaskular.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Foto: thinkstock
|
Hati yang bahagia bisa menjadi obat mujarab bagi berbagai penyakit. Pelepasan hormon-hormon saat tertawa bahagia memacu sistem imun untuk bekerja dengan lebih baik dalam melindungi tubuh dari risiko infeksi berbagai jenis kuman. Jarang sakit berarti punya banyak waktu dan tenaga untuk lebih rajin berolahraga.
Olahraga butuh fokus dan konsentrasi untuk bisa memberikan manfaat yang optimal. Ini sulit diwujudkan jika sedang banyak pikiran. Tertawa bisa memicu pelepasan endorfin, yang dikenal juga sebagai hormon rasa senang. Sebaliknya, pelepasan hormon stres yakni kortisol bisa ditekan dengan tertawa.
Komposisi yang seimbang antara hormon rasa senang dengan hormon stres akan membuat suasana hati lebih terjaga. Perubahan mood yang tidak terkontrol adalah salah satu hambatan dalam membentuk rutinitas olahraga yang konsisten. Maka itu, sering-seringlah tertawa jika berniat rajin olahraga.
Pernahkah merasa susah bernapas saat sedang terbahak? Itu tandanya sedang terjadi pengosongan paru-paru akibat kontraksi yang sangat kuat pada otot-otot di sekitarnya. Hal yang sama juga terjadi ketika sedang melaukan olahraga dengan intensitas tinggi, yang dilakukan untuk melatih kemampuan kardiovaskular.
Hati yang bahagia bisa menjadi obat mujarab bagi berbagai penyakit. Pelepasan hormon-hormon saat tertawa bahagia memacu sistem imun untuk bekerja dengan lebih baik dalam melindungi tubuh dari risiko infeksi berbagai jenis kuman. Jarang sakit berarti punya banyak waktu dan tenaga untuk lebih rajin berolahraga.
(up/up)