Jumlah tersebut menurut Kemenkes empat persen lebih rendah dibandingkan tahun lalu dan yang paling rendah sejak sensus pertama di tahun 1899. Ini berarti rata-rata populasi warga Jepang semakin tua dan akan jadi masalah di kemudian hari.
Baca juga: Balita Stunting Ancam Bonus Demografi Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Jepang memiliki sekitar 125 juta penduduk tanpa menghitung warga negara asing. Dari jumlah tersebut seperempatnya atau 27,5 persen berusia 65 tahun ke atas.
Dengan semakin banyaknya populasi orang tua, Jepang di masa depan bisa menghadapi berbagai masalah seperti beban kesehatan akibat penyakit degeneratif. Seperti misalnya arthritis, penyakit jantung, diabetes, pengeroposan tulang, hingga alzheimer.
Jepang diketahui selama beberapa tahun terakhir ini telah berusaha mendorong keluarga untuk memiliki lebih banyak anak. Namun karena masih belum berhasil juga pemerintah mulai lebih terbuka mempermudah mahasiswa dan tenaga ahli dari luar negeri untuk masuk ke Jepang.
Baca juga: Berbagai Masalah Kesehatan yang Kerap Menyerang di Usia Lanjut (fds/up)











































