Disampaikan oleh spesialis kedokteran olahraga dari Klinik Slim and Health RS Mitra Kemayoran dan Mal Taman Anggrek Jakarta, dr Michael Triangto SpKO, sebelum seseorang memulai berolahraga sebagai resolusi sehat, sebaiknya lakukan pemeriksaan terlebih dulu di rumah sakit. Atau bisa juga dilakukan di rumah dengan cara memeriksa denyut nadi.
"Tengadahkan telapak tangan, kemudian raba dengan dua jari, nah ini akan terasa denyutan. Nah denyutannya dihitung per 10 detik. Dalam 10 detik itu berapa jumlahnya," kata dr Michael saat berbincang dengan detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pekerjaan Rumah Tangga, Samakah Efeknya dengan Olahraga? Ini Kata Dokter
dr Michael mengatakan, normalnya nadi berdenyut sebanyak 60 sampai 90 kali per menit. Nah, denyut nadi yang kurang dari 60 kali atau lebih dari 90 kali tidak dianjurkan untuk berolahraga dulu. Sebab, denyut nadi yang sudah di atas batas 90 kali akan membuat jantung berdenyut lebih cepat dan bisa menyebabkan serangan jantung.
"Tapi kalau kurang dari 60 kita pertanyakan apakah ini karena efek latihan, apakah karena hal yang lain. Misalnya saja ada block jantung. Karena itu harus periksakan dulu ke dokter ataupun ke rumah sakit sehingga bisa diperiksa dari EKG (rekam jantung), X-ray, ataupun laboratorium," imbuhnya.
dr Michael menambahkan, selain pemeriksaan medis, atur juga gaya hidup yang semula buruk menjadi lebih baik dan sehat. Atur pola tidur, berhenti merokok jika merokok dan juga hindari minum alkohol.
"Kita atur gaya hidup kita, yang tidurnya nggak pernah malam, baru tidur pagi, itu harus diubah. Kalau merokok, distop. Kalau minum alkohol, dihindari atau buat seminimal mungkin. Harus ada totalitas, jangan semaunya," tegas dr Michael.
Baca juga: Pilih Olahraga Sebagai Resolusi Gaya Hidup Sehat, Perhatikan Ini Dulu (hrn/up)











































