Selain Michael Phelps, Ini 4 Atlet Lainnya yang Juga Pernah Depresi

Selain Michael Phelps, Ini 4 Atlet Lainnya yang Juga Pernah Depresi

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 01 Feb 2018 18:35 WIB
Selain Michael Phelps, Ini 4 Atlet Lainnya yang Juga Pernah Depresi
Foto: Instagram/therock
Jakarta - Michael Phelps membuat pengakuan mengejutkan setelah mengaku pernah depresi dan ingin bunuh diri. Hal ini menandakan atlet berprestasi sekalipun tak bisa lepas dari ancaman depresi.

Phelps mengaku pertama kali mengalami depresi tahun 2004, usai menggondol medali emas di Olimpiade Athena. Ia menyebut depresinya paling berat terasa usai Olimpiade, di mana ia pernah terlibat beberapa kasus.

"Aku tak mau berkecimpung lagi di dunia olahraga. Aku tidak mau hidup, dan terpikir untuk mengakhiri segalanya," ujarnya beberapa pekan setelah Olimpiade 2012 berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkat terapi dan pengobatan yang dijalaninya, ia kini sudah merasa lebih baik. Meski begitu, Phelps tak sendiri, atlet-atlet ini juga mengaku pernah depresi dan mampu mengalahkannya.

Siapa saja? Dirangkum detikHealth, berikut 4 di antaranya:

Baca juga: Curhat Soal Depresi, Michael Phelps: Aku Bersyukur Tak Jadi Bunuh Diri

Foto: Harry How/Getty Images
Allison Schmitt merupakan rekan Phelps di tim nasional renang Amerika Serikat. Pada Olimpiade 2016 lalu, ia berhasil menggondol medali emas, sekaligus mengalahkan depresi yang menghantuinya sejak 4 tahun lalu.

Bayang-bayang depresi muncul pertama kali pada tahun 2012, sesudah perhelatan Olimpiade London. Usai Olimpiade 2012, Schmitt yang periang dan cuek menjadi lebih mudah marah pada hal-hal kecil. Selain itu, ia mulai kehilangan motivasi saat berlatih dan lebih sering tidur. Bahkan ia mengaku dirinya bukanlah seseorang yang berprestasi dan menganggap dirinya tidak berharga.

Serangkaian terapi dan sesi bersama psikologis pun dilakukan Schmitt menjelang pemilihan anggota tim renang Amerika Serikat untuk Olimpiade Rio 2016. Pelatih dan rekan satu timnya pun melihat dan merasakan hal tersebut.

Schmitt kembali ke dirinya yang periang dan tak lagi mudah marah. Ia bahkan dipercaya menjadi kapten tim renang wanita Amerika Serikat.

Foto: Instagram/RondaRousey
Ronda Rousey adalah pemegang rekor 12 kali kemenangan berturut-turut di ajang Ultimate Fighting Championship. Kekalahan pertamanya pada 2016 lalu sangat mengguncang dirinya, hingga ia depresi dan ingin bunuh diri.

Hal ini ditandai dengan sulitnya ia kembali berlatih. Bahkan ia sempat memiliki masalah dengan kekasihnya, Travis Brown, yang kala itu mencoba mengalihkan perhatiahannya dari kekalahan.

Upaya tersebut berhasil. Rousey mengaku tidak merasakan kesedihan yang sama seperti tahun lalu. Menurutnya, hal ini berhubungan dengan Travis yang membuatnya merasa dihargai bukan sebagai atlet UFC pemegang rekor, namun sebagai wanita seutuhnya.

Kini ia mulai kembali menapaki karier di dunia gulat. Rousey baru saja menekan kontrak dengan World Wrestling Entertainment dan tampil di acara Royal Rumble pekan lalu.

3. The Rock

Foto: instagram/@therock
Dwayne 'The Rock' Johnson, mantan pegulat WWE yang kini aktif sebagai aktor, pernah menceritakan pengalamannya soal depresi. Depresi datang di saat ia tidak mendapatkan perpanjangan kontrak sebagai atlet American Football kala itu.

Ia mengaku mengurung diri di rumah selama lebih dari satu setengah bulan. Sehari-harinya, ia hanya makan dan tidur, dan tidak memedulikan orang lain di sekitarnya, termasuk kedua orang tuanya.

Pencerahan datang setelah satu setengah bulan. Pelatih timnya menelepon dan memintanya untuk bergabung kembali. Sang ayah, mantan pegulat profesional Rocky Johnson, bertanya apakah ia akan mengambil tawaran itu. Dwayne pun menolaknya, dan memilih untuk terjun sebagai pegulat.

Setelah memutuskan untuk terjun menjadi pegulat profesional, segalanya berubah bagi Johnson. Ia merupakan salah satu bintang besar di World Wrestling Entertainment sebelum akhirnya menjadi aktor dan membintangi beberapa film box office seperti Fast and Furious 7, Hercules dan The Scorpion King.

Foto: Getty Images/Adam Pretty
Atlet sepakbola tim nasional Prancis, Yohan Cabaye, mengaku sempat dilanda depresi usai gelaran Piala Eropa 2012. Hal ini ditandai dengan penurunan prestasinya di level klub saat membela Newcastle United.

Ia mengaku mengalami tekanan batin karena merasa dirinya sudah tidak dalam performa terbaik. Ditambah, Cabaye mengalami cedera parah di akhir tahun 2012 yang mengharuskannya naik meja operasi.

Siapa sangka, pencerahan justru datang saat ia dalam masa pemulihan cedera. Buku yang ditulis oleh petenis Rafael Nadal, dan satu buku lain yang ditulis atlet rugby Jhonny Wilkinson, memberinya semangat.

Memasuki tahun 2013, Cabaye sudah kembali ke dirinya yang semula. Ia pun sudah berlatih normal dan kembali berlari di lapangan.
Halaman 2 dari 5
Allison Schmitt merupakan rekan Phelps di tim nasional renang Amerika Serikat. Pada Olimpiade 2016 lalu, ia berhasil menggondol medali emas, sekaligus mengalahkan depresi yang menghantuinya sejak 4 tahun lalu.

Bayang-bayang depresi muncul pertama kali pada tahun 2012, sesudah perhelatan Olimpiade London. Usai Olimpiade 2012, Schmitt yang periang dan cuek menjadi lebih mudah marah pada hal-hal kecil. Selain itu, ia mulai kehilangan motivasi saat berlatih dan lebih sering tidur. Bahkan ia mengaku dirinya bukanlah seseorang yang berprestasi dan menganggap dirinya tidak berharga.

Serangkaian terapi dan sesi bersama psikologis pun dilakukan Schmitt menjelang pemilihan anggota tim renang Amerika Serikat untuk Olimpiade Rio 2016. Pelatih dan rekan satu timnya pun melihat dan merasakan hal tersebut.

Schmitt kembali ke dirinya yang periang dan tak lagi mudah marah. Ia bahkan dipercaya menjadi kapten tim renang wanita Amerika Serikat.

Ronda Rousey adalah pemegang rekor 12 kali kemenangan berturut-turut di ajang Ultimate Fighting Championship. Kekalahan pertamanya pada 2016 lalu sangat mengguncang dirinya, hingga ia depresi dan ingin bunuh diri.

Hal ini ditandai dengan sulitnya ia kembali berlatih. Bahkan ia sempat memiliki masalah dengan kekasihnya, Travis Brown, yang kala itu mencoba mengalihkan perhatiahannya dari kekalahan.

Upaya tersebut berhasil. Rousey mengaku tidak merasakan kesedihan yang sama seperti tahun lalu. Menurutnya, hal ini berhubungan dengan Travis yang membuatnya merasa dihargai bukan sebagai atlet UFC pemegang rekor, namun sebagai wanita seutuhnya.

Kini ia mulai kembali menapaki karier di dunia gulat. Rousey baru saja menekan kontrak dengan World Wrestling Entertainment dan tampil di acara Royal Rumble pekan lalu.

Dwayne 'The Rock' Johnson, mantan pegulat WWE yang kini aktif sebagai aktor, pernah menceritakan pengalamannya soal depresi. Depresi datang di saat ia tidak mendapatkan perpanjangan kontrak sebagai atlet American Football kala itu.

Ia mengaku mengurung diri di rumah selama lebih dari satu setengah bulan. Sehari-harinya, ia hanya makan dan tidur, dan tidak memedulikan orang lain di sekitarnya, termasuk kedua orang tuanya.

Pencerahan datang setelah satu setengah bulan. Pelatih timnya menelepon dan memintanya untuk bergabung kembali. Sang ayah, mantan pegulat profesional Rocky Johnson, bertanya apakah ia akan mengambil tawaran itu. Dwayne pun menolaknya, dan memilih untuk terjun sebagai pegulat.

Setelah memutuskan untuk terjun menjadi pegulat profesional, segalanya berubah bagi Johnson. Ia merupakan salah satu bintang besar di World Wrestling Entertainment sebelum akhirnya menjadi aktor dan membintangi beberapa film box office seperti Fast and Furious 7, Hercules dan The Scorpion King.

Atlet sepakbola tim nasional Prancis, Yohan Cabaye, mengaku sempat dilanda depresi usai gelaran Piala Eropa 2012. Hal ini ditandai dengan penurunan prestasinya di level klub saat membela Newcastle United.

Ia mengaku mengalami tekanan batin karena merasa dirinya sudah tidak dalam performa terbaik. Ditambah, Cabaye mengalami cedera parah di akhir tahun 2012 yang mengharuskannya naik meja operasi.

Siapa sangka, pencerahan justru datang saat ia dalam masa pemulihan cedera. Buku yang ditulis oleh petenis Rafael Nadal, dan satu buku lain yang ditulis atlet rugby Jhonny Wilkinson, memberinya semangat.

Memasuki tahun 2013, Cabaye sudah kembali ke dirinya yang semula. Ia pun sudah berlatih normal dan kembali berlari di lapangan.

(mrs/up)

Berita Terkait