Dihubungi oleh detikHealth, dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN) menjelaskan astaxanthin sendiri merupakan antioksidan yang penggunaannya lebih sering untuk suplementasi.
"Riset-riset yang dilakukan memperlihatkan ada bukti untuk menurunkan trigeliserid dan menaikan HDL serta menurunkan LDL," imbuhnya pada pesan singkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Astaxanthin berasal dari algae yang ada di laut dan memberikan warna merah pada seafood seprti ikan salmon, trout, atau udang. Pada produksi telur, masih menurut dr Hari, sumplemen astaxanthin membuat kuning telur menjadi kemerahan.
"Prinsipnya penggunaan astaxanthin cenderung aman, tidak ada masalah, cuma pada wanita hamil perlu berhati-hati karena belum ada riset, jadi belum diketahui efeknya," ujar dr Hari.
Ketika ditanya mengenai mengapa kuning telur yang mengandung astaxanthin lebih sulit hancur, dr Hari menuturkan belum mengetahui hal ini secara pasti.
"Kemungkinan karena efek antioksidannya itu, tapi enggak masalah sebenarnya, karena relatif aman," tandasnya.
Baca juga: Video Kuning Telur Susah Hancur, 'Telur Palsu' atau Astaxanthin?
(ask/up)











































