Punya Hobi Rock Balancing Baik Bagi Pengidap Tremor

Punya Hobi Rock Balancing Baik Bagi Pengidap Tremor

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 07 Feb 2018 10:35 WIB
Punya Hobi Rock Balancing Baik Bagi Pengidap Tremor
ilustrasi rock balancing Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Fenomena rock balancing yang sedang ramai dibahas belakangan ini ternyata bukan sekadar seni menyusun batu atau hobi saja. Dokter mengatakan rock balancing juga ada manfaatnya bagi kesehatan.

dr Frandy Susatia, SpS, dari RS Siloam Kebon Jeruk, mengatakan bahwa rock balancing atau stone balancing merupakan kegiatan yang menyusun batu demi mencapai bentuk sejajar atau bentuk yang diinginkan. Pada pengidap tremor (tangan bergetar) karena masalah saraf, kegiatan ini disebutnya cukup bermanfaat.

Baca juga: Susunan Batu Nyentrik di Sungai Cidahu dan Teknik Rock Stacking

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi rock balancing itu kan butuh kesabaran dan konsentrasi tinggi. Karena menyusun batunya kan pakai tangan, jadi membantu melatih kontrol tangannya (yang bergetar)," tutur dr Frandy, saat dihubungi detikHealth.

Rock balancing merupakan kegiatan yang menyusun batu-batu dari alam, biasa dilakukan di sungai ataupun pegunungan. Terdapat beberapa gaya rock balancing yang populer, seperti rock stacking yang menyusun batu secara vertikal.

Ada pula classic balance, di mana dua batu disusun secara horizontal dan saling menyangga dalam posisi yang berdampingan. Gaya lainnya adalah gaya bebas, di mana batu-batu dipadukan sesuka hati namun membentuk susunan yang menarik.

dr Frandy mengatakan karena butuh konsentrasi tinggi dan kesabaran, rock balancing juga baik bagi mereka yang memiliki masalah emosi.

"Jadi ini latihan bagi otak, karena melatih konsentrasi, kesabaran sekaligus emosi. Ini hobi yang baik dan memiliki manfaat bagi kesehatan," tambahnya lagi.

Rock balancing menjadi perbincangan setelah penampakan batu bersusun rapi di sungai di Cidahu, Sukabumi, dikaitkan dengan isu mistis. Perangkat desa pun menghancurkan susunan batu tersebut.

Namun di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, fenomena ini justru dilestarikan dan menjadi sarana wisata setempat. Kegiatan menumpuk batu ini ada di bumi perkemahan Seloondo, dan merupakan seni budaya yang dilestarikan.

Baca juga: Fenomena Batu Bersusun Juga Ada di Ngawi dan Dilestarikan

(mrs/up)

Berita Terkait