Jakarta -
Rock balancing disebut memiliki dampak baik bagi kesehatan otak. Karena membutuhkan konsentrasi dan kesabaran, serta menggabungkan otak kanan dan kiri, rock balancing dikatakan pakar bisa mencegah terjadinya pikun.
"Seperti anak kecil main lego, menyusun batu atau rock balancing ini membutuhkan koordinasi antara otak kanan dan otak kiri, jadinya kayak senam otak, baik untuk mencegah pikun," tutur dr Frandy saat dihubungi detikHealth.
"Mengambil batunya, menggenggam, itu kan motorik halus. Sementara menyusunnya supaya tidak jatuh dan seimbang itu motorik kasar," ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rock Balancing Bisa Jadi Latihan Otak untuk Cegah Pikun
Nah, hobi yang baik bagi otak tidak hanya rock balancing. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 6 hobi yang dapat menjaga kesehatan otak dan mencegah pikun:
1. Bermain puzzle
Foto: Arbi Anugrah
|
Puzzle bermanfaat untuk membiasakan otak menyimpan informasi-informasi baru. Bukan hanya puzzle gambar, puzzle tulisan seperti teka-teki silang ataupun sudoku mampu menjaga fungsi kognitif otak tidak menurun.
2. Yoga dan meditasi
Foto: thinkstock
|
Yoga dan meditasi sudah terbukti oleh penelitian dapat memperbanyak jumlah partikel abu-abu yang ada di otak. Partikel abu-abu merupakan bagian otak yang berfungsi untuk menyimpan ingatan, termasuk informasi baru.
3. Belajar bahasa baru
Foto: Anak-anak SD Turner School, Canberra Australia belajar bahasa Indonesia melalui permainan (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
|
Mempelajari bahasa baru, baik itu bahasa asing maupun bahasa lokal, membuat area otak yang berhubungan dengan ingatan bertambah kapasitasnya. Penelitian sudah membuktikan bahwa mereka yang menguasai lebih dari 2 bahasa memiliki risiko terendah mengidap demensia dan alzheimer.
4. Main musik
Foto: Akrom Hazami/detikcom
|
Main musik, atau minimal mengikuti kelas belajar alat musik, mempertajam bagian otak yang berhubungan dengan fungsi kognitif. Penelitian menyebut mereka yang bisa bermain musik memiliki ingatan yang lebih tajam dan kemampuan memecahkan masalah yang lebih besar.
5. Baca buku
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Bacalah, baik itu komik ataupun koran dan majalah, karena membaca membuat otak terbiasa menyerap informasi baru. Dengan begitu imajinasi bisa berkembang, sekaligus menjauhkan kita dari ketinggalan informasi.
6. Olahraga teratur
Foto: thinkstock
|
Olahraga teratur sudah dibuktikan penelitian mampu membuat otak leih fresh. Hal ini dikarenakan dengan olahraga teratur, aliran darah yang mengalir ke otak lebih lancar, sehingga pertukaran informasi di otak lebih terjaga.
Puzzle bermanfaat untuk membiasakan otak menyimpan informasi-informasi baru. Bukan hanya puzzle gambar, puzzle tulisan seperti teka-teki silang ataupun sudoku mampu menjaga fungsi kognitif otak tidak menurun.
Yoga dan meditasi sudah terbukti oleh penelitian dapat memperbanyak jumlah partikel abu-abu yang ada di otak. Partikel abu-abu merupakan bagian otak yang berfungsi untuk menyimpan ingatan, termasuk informasi baru.
Mempelajari bahasa baru, baik itu bahasa asing maupun bahasa lokal, membuat area otak yang berhubungan dengan ingatan bertambah kapasitasnya. Penelitian sudah membuktikan bahwa mereka yang menguasai lebih dari 2 bahasa memiliki risiko terendah mengidap demensia dan alzheimer.
Main musik, atau minimal mengikuti kelas belajar alat musik, mempertajam bagian otak yang berhubungan dengan fungsi kognitif. Penelitian menyebut mereka yang bisa bermain musik memiliki ingatan yang lebih tajam dan kemampuan memecahkan masalah yang lebih besar.
Bacalah, baik itu komik ataupun koran dan majalah, karena membaca membuat otak terbiasa menyerap informasi baru. Dengan begitu imajinasi bisa berkembang, sekaligus menjauhkan kita dari ketinggalan informasi.
Olahraga teratur sudah dibuktikan penelitian mampu membuat otak leih fresh. Hal ini dikarenakan dengan olahraga teratur, aliran darah yang mengalir ke otak lebih lancar, sehingga pertukaran informasi di otak lebih terjaga.
(mrs/up)