Jakarta -
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang berbahaya bagi kaum pria. Dalam sejumlah kasus, kanker prostat biasanya terdeteksi pada stadium yang sudah lanjut karena tidak menunjukan gejala yang khas pada awalnya.
Dikutip dari Cancer Center, Kamis (8/2/2018), tak ada salahnya untuk lebih peka dan memahami ciri-ciri seseorang yang mengalami kanker prostat agar bisa dilakukan pengobatan sedini mungkin. Berikut ini di antaranya.
Baca juga: Frekuensi Bercinta Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Prostat? Ini Kata Dokter
Foto: thinkstock
|
Rasa terbakar atau sakit pada saat buang air kecil adalah pertanda ada yang salah dalam tubuhmu. Meski gejalanya sedikit mirip dengan infeksi saluran kecing, kamu harus lebih teliti lagi mengenal masalah yang sedang kamu hadapi.
Apalagi jika diikuti dengan kesulitan untuk mengeluarkan atau menghentikan air seni yang keluar. Kamu harus aktif memeriksakan diri kepada dokter.
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Selain rasa terbakar, kamu juga sulit untuk mengatur rasa ingin buang air kecil. Biasanya, orang yang mengalami kanker prostat juga mengalami peningkatan frekuansi buang air kecil pada malam hari.
Air seni yang kamu keluarkan juga cenderung lebih sedikit. Oh iya, kanker prostat juga dapat menyebar (bermetastasis) ke jaringan atau tulang di dekatnya. Jika kanker menyebar ke tulang belakang, mungkin akan menekan saraf tulang belakang. Hal ini memungkinkan seseorang mengalami hematuria atau darah yang tercampur di air seni.
Foto: iStock
|
Kehidupan seks juga berdampak dari adanya kanker prostat yang menyerang seorang pria. Pria yang mengalami kanker yang satu ini akan mengalami kesulitan untuk ereksi. Bukan hanya itu, ia pun akan merasakan kesakitan ketika tengah ejakulasi.
Baca juga: Vasektomi Tingkatkan Risiko Pria Kena Kanker Prostat?
Foto: thinkstock
|
Penumpukan cairan dapat terjadi pada bagian tubuh ketika kanker prostat sudah menyebar, satunya pada kaki sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain itu, mungkin saja terjadi pembengkakan pada area pelvis juga. Diikuti juga dengan mati rasa atau sakit di area pinggul atau kaki, sakitnya pun tidak kunjung hilang.
"Banyak pria percaya bahwa rasa nyeri di prostat itu normal dan akan berlalu, tapi itu bisa menjadi nyeri neuropatik yang terjadi saat kanker menyerang saraf di tulang," kata Profesor Roger Kirby, konsultan urologis di King Edward VII's Hospital, dikutip dari Men's Health.
Rasa terbakar atau sakit pada saat buang air kecil adalah pertanda ada yang salah dalam tubuhmu. Meski gejalanya sedikit mirip dengan infeksi saluran kecing, kamu harus lebih teliti lagi mengenal masalah yang sedang kamu hadapi.
Apalagi jika diikuti dengan kesulitan untuk mengeluarkan atau menghentikan air seni yang keluar. Kamu harus aktif memeriksakan diri kepada dokter.
Selain rasa terbakar, kamu juga sulit untuk mengatur rasa ingin buang air kecil. Biasanya, orang yang mengalami kanker prostat juga mengalami peningkatan frekuansi buang air kecil pada malam hari.
Air seni yang kamu keluarkan juga cenderung lebih sedikit. Oh iya, kanker prostat juga dapat menyebar (bermetastasis) ke jaringan atau tulang di dekatnya. Jika kanker menyebar ke tulang belakang, mungkin akan menekan saraf tulang belakang. Hal ini memungkinkan seseorang mengalami hematuria atau darah yang tercampur di air seni.
Kehidupan seks juga berdampak dari adanya kanker prostat yang menyerang seorang pria. Pria yang mengalami kanker yang satu ini akan mengalami kesulitan untuk ereksi. Bukan hanya itu, ia pun akan merasakan kesakitan ketika tengah ejakulasi.
Baca juga: Vasektomi Tingkatkan Risiko Pria Kena Kanker Prostat?
Penumpukan cairan dapat terjadi pada bagian tubuh ketika kanker prostat sudah menyebar, satunya pada kaki sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain itu, mungkin saja terjadi pembengkakan pada area pelvis juga. Diikuti juga dengan mati rasa atau sakit di area pinggul atau kaki, sakitnya pun tidak kunjung hilang.
"Banyak pria percaya bahwa rasa nyeri di prostat itu normal dan akan berlalu, tapi itu bisa menjadi nyeri neuropatik yang terjadi saat kanker menyerang saraf di tulang," kata Profesor Roger Kirby, konsultan urologis di King Edward VII's Hospital, dikutip dari Men's Health.
.webp)
