3 Hal Penting Soal Penyakit Hashimoto yang Dialami Gigi Hadid

Updated

3 Hal Penting Soal Penyakit Hashimoto yang Dialami Gigi Hadid

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 13 Feb 2018 18:35 WIB
3 Hal Penting Soal Penyakit Hashimoto yang Dialami Gigi Hadid
Gigi Hadid menjelaskan tubuhnya kurus karena penyakit Hashimoto. (Foto: Getty Images)
Jakarta - Penyakit Hashimoto yang dialami Gigi Hadid membuatnya tampak lebih kurus. Hal ini dikarenakan penyakit Hashimoto merupakan penyakit autoimmune yang menyerang kelenjar tiroid manusia.

Umumnya, penyakit Hashimoto akan menyebabkan penambahan berat badan pada pasien. Namun tubuh yang bertambah kurus seperti yang dialami Gigi Hadid juga bisa terjadi, lantaran penyakit Hashimoto menyebabkan adanya gangguan metabolisme.

"Beberapa tahun terakhir aku menjalani pengobatan untuk kondisiku, yang membuatku mengalami kelelahan ekstrem, masalah metabolisme, sulit mempertahankan bentuk tubuh, dll. Aku juga menjalani pengobatan holistik untuk menyeimbangkan kadar tiroidku," cuit Gigi lewat akun Twitter @GigiHadid.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Mengenal Penyakit Hashimoto yang Bikin Gigi Hadid Terlihat Kurus

Mulai dari pemeriksaan hingga risiko komplikasi, berikut 3 hal penting yang harus diketahui soal penyakit Hashimoto:

1. Pemeriksaan

Foto: Thinkstock
Tes pemeriksaan penyakit Hashimoto sama seperti tes penyakit lainnya. Dokter akan mengambil sampel darah untuk mengecek kadar hormon TSH dan T4, dua hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Jika ditemukan kondisi hipotiroid, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada antibodi yang menyerang tiroid. Tes dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengidap penyakit Hashimoto atau hipotiroid biasa.

2. Risiko komplikasi

Foto: ilustrasi/thinkstock
Penyakit Hashimoto secara umum tidak memiliki bahaya akut. Pengidapnya akan merasa lemas, berat badan bertambah, nyeri sendi dan pada beberapa kasus sulit buang air besar serta kulit kering.

Namun jika dibiarkan, komplikasi penyakit Hashimoto dapat menyebabkan perdarahan saat menstruasi, peningkatan risiko depresi, hingga pembesaran lidah dan wajah yang terlihat bengkak. Penelitian juga mengungkap penyakit Hashimoto berhubungan dengan risiko mengalami stroke dan serangan jantung.

3. Pengaruhi hormon wanita

Foto: ilustrasi/thinkstock
Laporan dari jurnal Immunology menyebut 5 persen manusia berisiko mengalami penyakit Hashimoto. Meski begitu risiko terbesar dialami oleh wanita dengan rentang usia 30 sampai 50 tahun.

Efek yang dirasakan pun lebih parah pada wanita, di mana penyakit Hashimoto dapat memengaruhi siklus menstruasi dan memperkecil peluang hamil.
Halaman 2 dari 4
Tes pemeriksaan penyakit Hashimoto sama seperti tes penyakit lainnya. Dokter akan mengambil sampel darah untuk mengecek kadar hormon TSH dan T4, dua hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Jika ditemukan kondisi hipotiroid, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada antibodi yang menyerang tiroid. Tes dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengidap penyakit Hashimoto atau hipotiroid biasa.

Penyakit Hashimoto secara umum tidak memiliki bahaya akut. Pengidapnya akan merasa lemas, berat badan bertambah, nyeri sendi dan pada beberapa kasus sulit buang air besar serta kulit kering.

Namun jika dibiarkan, komplikasi penyakit Hashimoto dapat menyebabkan perdarahan saat menstruasi, peningkatan risiko depresi, hingga pembesaran lidah dan wajah yang terlihat bengkak. Penelitian juga mengungkap penyakit Hashimoto berhubungan dengan risiko mengalami stroke dan serangan jantung.

Laporan dari jurnal Immunology menyebut 5 persen manusia berisiko mengalami penyakit Hashimoto. Meski begitu risiko terbesar dialami oleh wanita dengan rentang usia 30 sampai 50 tahun.

Efek yang dirasakan pun lebih parah pada wanita, di mana penyakit Hashimoto dapat memengaruhi siklus menstruasi dan memperkecil peluang hamil.

(mrs/up)

Berita Terkait