5 Penyebab Nyeri di Dada Selain Serangan Jantung (2)

5 Penyebab Nyeri di Dada Selain Serangan Jantung (2)

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 14 Feb 2018 13:00 WIB
5 Penyebab Nyeri di Dada Selain Serangan Jantung (2)
Foto: Thinkstock
Jakarta - Serangan jantung bukanlah satu-satunya penyebab nyeri dada. Tetapi, bukan berarti penyakit yang bisa menyebabkan nyeri dada lainnya bisa dianggap remeh begitu saja.

Dikutip dari WebMD, jangan ragu untuk periksakan ke dokter tentang masalah kesehatan Anda tersebut. Berikut ini adalah kemungkinan yang dialami seseorang dengan keluhan nyeri dada.

Baca juga: Ini Tanda Nyeri Dada Akibat Penyakit Jantung

Foto: thinkstock
Pneumothorax adalah kondisi yang dikenal dengan paru-paru runtuh. Pneumothorax terjadi ketika ada kebocoran udara ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada. Hal ini mendorong udara di bagian luar paru-paru dan membuatnya terdesak.

Masalah kesehatan ini sering terjadi karena adanya cedera pada dada. Gejala yang muncul adalah rasa sakit yang semakin parah ketika Anda bernapas. Selain itu, tekanan darah rendah adalah ciri selanjutnya.

Baca juga: Pneumothorax

Foto: Thinkstock
"Asma itu penyakit inflamasi kronik saluran napas yang sensitif terhadap berbagai rangsangan yang menimbulkan penyempitan saluran napas yang bisa membaik secara spontan atau dengan pengobatan," terang prof dr Faisal Yunus, SpP(K), MD, PhD, spesialis paru RS MH Thamrin ketika dihubungi detikHealth beberapa waktu lalu.

Asthma menimbulkan gejala napas yang pendek dan mendesing, batuk-batuk, dan disertai dengan sakit (seperti tertekan) di area dada. Meski begitu, belum semua yang mengalami sesak napas pasti mengalami asthma.

Baca juga: Sesak Napas Belum Tentu Asma, Apa Bedanya?

Foto: ilustrasi/thinkstock
Diafragma memiliki sebuah lubang atau hiatus yang berfungsi menghubungkan esofagus dan lambung. Ketika terjadi masalah di area tersebut, lambung bisa muncul melalui lubang ini hingga mencapai diafragma, bahkan sampai ke rongga dada.

Masalah umum ini terjadi biasanya pada bagian atas perut dan dada bagian bawah setelah makan. Hal ini sering menyebabkan gejala refluks, termasuk sakit mag atau nyeri dada. Rasa sakit cenderung memburuk saat Anda berbaring.

Foto: thinkstock
Rasa sakit akibat patah tulang rusuk bisa memburuk ketika seseorang mengambil napas atau batuk. Hal ini sering terbatas pada satu area dan mungkin terasa sakit saat Anda menekannya. Daerah di mana tulang rusuk bergabung dengan tulang dada juga bisa menjadi meradang.

Di samping itu, batuk yang benar-benar keras bisa mencederai otot dan tendon di antara tulang rusuk dan menyebabkan nyeri dada. Rasa sakit cenderung bertahan atau bahkan memburuk saat beraktivitas.

Foto: iStock
Penyebab potensial lain dari nyeri dada adalah gangguan kecemasan dan serangan panik. Beberapa gejala yang terkait dapat mencakup pusing, sesak napas, jantung berdebar, sensasi kesemutan, dan gemetaran.

Akan tetapi, untuk diagnosis lebih lanjut, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Penanganan sedini mungkin akan membantu pengobatan yang lebih optimal nantinya.
Halaman 2 dari 6
Pneumothorax adalah kondisi yang dikenal dengan paru-paru runtuh. Pneumothorax terjadi ketika ada kebocoran udara ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada. Hal ini mendorong udara di bagian luar paru-paru dan membuatnya terdesak.

Masalah kesehatan ini sering terjadi karena adanya cedera pada dada. Gejala yang muncul adalah rasa sakit yang semakin parah ketika Anda bernapas. Selain itu, tekanan darah rendah adalah ciri selanjutnya.

Baca juga: Pneumothorax

"Asma itu penyakit inflamasi kronik saluran napas yang sensitif terhadap berbagai rangsangan yang menimbulkan penyempitan saluran napas yang bisa membaik secara spontan atau dengan pengobatan," terang prof dr Faisal Yunus, SpP(K), MD, PhD, spesialis paru RS MH Thamrin ketika dihubungi detikHealth beberapa waktu lalu.

Asthma menimbulkan gejala napas yang pendek dan mendesing, batuk-batuk, dan disertai dengan sakit (seperti tertekan) di area dada. Meski begitu, belum semua yang mengalami sesak napas pasti mengalami asthma.

Baca juga: Sesak Napas Belum Tentu Asma, Apa Bedanya?

Diafragma memiliki sebuah lubang atau hiatus yang berfungsi menghubungkan esofagus dan lambung. Ketika terjadi masalah di area tersebut, lambung bisa muncul melalui lubang ini hingga mencapai diafragma, bahkan sampai ke rongga dada.

Masalah umum ini terjadi biasanya pada bagian atas perut dan dada bagian bawah setelah makan. Hal ini sering menyebabkan gejala refluks, termasuk sakit mag atau nyeri dada. Rasa sakit cenderung memburuk saat Anda berbaring.

Rasa sakit akibat patah tulang rusuk bisa memburuk ketika seseorang mengambil napas atau batuk. Hal ini sering terbatas pada satu area dan mungkin terasa sakit saat Anda menekannya. Daerah di mana tulang rusuk bergabung dengan tulang dada juga bisa menjadi meradang.

Di samping itu, batuk yang benar-benar keras bisa mencederai otot dan tendon di antara tulang rusuk dan menyebabkan nyeri dada. Rasa sakit cenderung bertahan atau bahkan memburuk saat beraktivitas.

Penyebab potensial lain dari nyeri dada adalah gangguan kecemasan dan serangan panik. Beberapa gejala yang terkait dapat mencakup pusing, sesak napas, jantung berdebar, sensasi kesemutan, dan gemetaran.

Akan tetapi, untuk diagnosis lebih lanjut, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Penanganan sedini mungkin akan membantu pengobatan yang lebih optimal nantinya.

(ask/up)

Berita Terkait