Danielle Friedman dalam tulisannya di CNN menyebut sejarah barre conditioning, atau biasa juga disebut barre workout, berawal dari tahun 1959. Sang penciptanya, Lotte Berk, merupakan penari yang membuat gerakan-gerakan barre conditioning untuk mengurangi nyeri punggungnya.
Baca juga: Foto: Asyiknya Ikut Barre Conditioning, Olahraga Seksi untuk Wanita Urban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat lainnya pun dirasakan oleh Berk, yakni meningkatnya performa seksual di atas ranjang. Berdasarkan pengakuan putrinya Esther Fairfax, Berk merupakan salah satu pendukunga kebebasan seksual yang sedang marak saat itu.
"Beberapa gerakan memang memiliki nama yang cukup unik, seperti The Prostitute dan Naughty Bottoms. Hal ini merupakan implementasinya terhadap seksualitas wanita yang selama ini terpendam," tulis Fairfax dalam bukunya, My Improper Mother and Me.
Barre conditioning masuk ke Amerika pada tahun 1960-an, dan langsung menjadi sensasi Pada masa di mana seksualitas hanya milik laki-laki, barre conditioning seakan membuka lembaran baru bagi perempuan.
Saat itulah manfaat olahraga untuk meningkatkan performa seksual mulai dilirik. Klaim barre conditioning yang bisa membuat perempuan merasakan orgasme lebih besar membuatnya ramai diikuti oleh selebritis, termasuk Ali MacGram hingga Candice Bergen.
Meski begitu, Burr Leonard, salah satu praktisi barre conditioning paling populer di Amerika Serikat, menyebut manfaat barre conditioning kini tak lagi lekat dengan seks. Perkembangan zaman membuat wanita lebih terbuka dan memahami bahwa olahraga tak sekadar dilakukan untuk meningkatkan performa seksual.
"Saat ini orang-orang pergi ke gym dan studio untuk fokus terhadap bentuk tubuh dan kesehatan. Seks tak lagi menjadi tujuan akhir," tutupnya.
Baca juga: Ingin Bugar dan Makin Seksi? Barre Conditioning Bisa Jadi Pilihan (mrs/up)











































