Proses vaksin dilakukan oleh petugas Puskesmas Ulee Kareng, Banda Aceh. Seluruh siswa mulai kelas 1 hingga kelas 6 dipanggil satu persatu. Para siswa ini didampingi oleh orang tua masing-masing saat disuntik. Beberapa murid terlihat ada yang berusaha menghindar dengan bersembunyi di bawah kolong meja.
Plt Kepala Dinas Kesehatan kota Banda Aceh, Warqah Helmi, mengatakan, vaksinasi yang digelar Dinas Kesehatan Banda Aceh ini dilakukan setelah ada seorang siswa MIN 5 Ulee Kareng dinyatakan positif terjangkit difteri. Suntik vaksin hari ini dikhususkan untuk sekolah itu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Takut Diimunisasi Difteri, Siswa SLB di Trenggalek Lari ke Kamar Mandi
Menurutnya, secara umum kasus difteri yang ada di Kota Banda Aceh untuk 2017 sekitar 17 kasus dan satu di antaranya positif. Untuk 2018 terdapat enam kasus difteri dan 2 di antaranya positif.
"Sementara untuk siswa MIN Ulee Kareng yang menjalani perawatan saat ini kita belum menemukan hasil pemeriksaan. Tetapi dua yang positif itu sudah ada dan satu sudah sembuh dan satu masih dirawat. Sementara yang dua itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit," jelasnya.
Foto: Agus Setyadi |
Hingga kini, Dinas Kesehatan sudah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) sebanyak tujuh kali diberbagai lokasi. Saat ini, kasus difteri sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Secara umum ORI ini merupakan respon Dinkes terhadap sejumlah kasus difteri. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama terhadap masyarakat. Penyebaran difteri ini harus dicegah. Vaksinasi adalah salah satu cara untuk mencegah tersebarnya virus difteri," ungkap Warqah.
Baca juga: Begini Ekspresi Siswa SD di Blitar Saat Diimunisasi Difteri
(up/up)












































Foto: Agus Setyadi