Kondisi tersebut disebut filariasis limfatik, yaitu disebabkan oleh infeksi tropis yang tertangkap dari cacing yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Saidalavi didiagnosis dengan kondisi ini sejak 30 tahun yang lalu dan telah menjalani sejumlah operasi, namun pembengkakan terus bertambah besar hingga saat ini.
Sebuah tim yang terdiri dari lima ahli bedah dan tiga ahli anestesi mengambil tindakan saat Saidalavi terinfeksi, dan massa benjolan tersebut dikeluarkan selama operasi lima jam.
"Itu adalah operasi yang rumit. Beberapa komplikasi bisa meningkat karena pasien kelebihan berat badan dan ketidakmampuannya untuk berjalan," ujar kepala bedah plastik dan bedah rekonstruktif, dr Subramania Iyer, seperti dikutip dari New York Post.
Baca juga: Banyaknya Parit Ditengarai Sumbang Kasus Kaki Gajah di Inhil
![]() |
Akhirnya Saidalavi melewati operasi yang cukup sulit tersebut. Ia pun sangat berterima kasih karena kemungkinan ia bisa berjalan dengan normal lagi.
"Saya berterima kasih kepada para dokter dari lubuk hati saya karena dengan ini memungkinkan saya bisa menjalani kehidupan normal," ujar Saidalavi.
Tetapi Saidalavi harus melakukan operasi kedua kalinya setelah enam sampai sembilan bulan berikutnya untuk memudahkan ia bisa kembali berjalan dengan normal.
Baca juga: Foto: Perjuangan Opiyo Hidup dengan Mr P Raksasa 10 Kali dari Normal
(wdw/up)