Dikutip dari Health.com, beberapa ahli kesehatan menjelaskan apa saja jenis makanan yang dapat membuatmu menambah badan, dan apa yang sebaiknya kamu makan sebagai gantinya. Berikut jenis-jenisnya:
Baca juga: 5 Cara Aneh Yang Bisa Turunkan Berat Badan, Yuk Coba
|
Foto: Thinkstock
|
Sebuah studi pada tikus menemukan bahwa mengonsumsi zat ini bisa mengubah bakteri usus, memicu peradangan dan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung. Perhatikan, kemungkinan makananmu mengandung emulsifier apabila tertulis: lesitin, mono- dan di- gliserida, poligliserol ester, sorbitol, PG ester dan sugar ester.
Apa penggantinya: jika memungkinkan, ganti makanan ini dengan makanan segar seperti buah dan sayur segar, telur segar, kacang polong, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
|
Foto: Istimewa
|
Lee menyebutkan, konsumsi MSG yang terus-menerus dapat menyebabkan obesitas dan juga banyak masalah kesehatan lainnya. Misal fibromyalgia, lemak dan racun pada liver, gula darah tinggi, asma, kolesterol tinggi, hipertensi, kelainan saraf pada otak, kelainan pencernaan dan sindrom metabolisme.
Apa penggantinya: carilah makanan yang diproses seminimal mungkin dan menggunakan hanya bumbu-bumbu sederhana. Lebih baik lagi, bumbui makananmu dengan cabe rawit. Beberapa studi membuktikan bahwa capsaicin pada cabai dapat meningkatkan metabolisme.
Baca juga: Infografis: Fakta MSG Yang Munculkan Rasa Umami Pada Masakan
|
Foto: Thinkstock
|
"Pemanis buatan mengubah mikrobioma usus menjadi sekumpulan bakteri yang berhubungan dengan penyakit metabolik," kata Lee.
Apa penggantinya: sering mengonsumsi gula biasa juga tidak terlalu baik, jadi makanlah makanan yang mengandung pemanis alami seperti buah-buahan, kayu manis, selai dari kacang-kacangan atau ketela manis.
Baca juga: Pemanis Buatan Bebas Risiko? Siapa Bilang
|
Foto: iStock
|
Sehingga hal tersebut menjadikan tubuh mencerna dan menyerap makanan terlalu cepat, yang dapat menyebabkan gangguan energi di kemudian hari dan merusak metabolisme kita dalam jangka panjang.
Apa penggantinya: Ada banyak makanan yang mengandung karbo kompleks seperti biji-bijian dan sayuran, misal quinoa dan spaghetti dari labu. Yang mengandung banyak serat untuk memperlambat pencernaan dan menjaga metabolisme.
"Carilah produk gandum yang memiliki paling sedikit 3 gram serat per sajian dan tidak mengandung kata-kata 'diperkaya' pada kemasannya," saran Kimszal.
|
Foto: Thinkstock
|
Secara teori memang benar, karena faktanya lemak memiliki kalori dua kali lebih banyak dari protein dan karbohidrat. Tetapi faktanya, makanan berlabel rendah-lemak malah memungkinkan orang untuk mengonsumsi ekstra kalori.
Apa penggantinya: ketimbang menghindari lemak, tingkatkan metabolismemu dengan mengonsumsi lemak baik, seperti lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan salmon, tuna, sarden dan ikan air dingin lainnya.
|
Foto: Rocketnews/ Getty Images
|
Fruktosa, ketika dikonsumsi dengan jumlah yang sama sepert gula lainnya, memiliki efek yang lebih merusak pada metabolisme, imbuhnya.
Apa penggantinya: Kombucha, teh fermentasi yang terkarbonasi yang mengandung banyak probiotik. Probiotik terbukti dapat membantu tubuh mengatur pencernaan, berat dan metabolisme.
Halaman 2 dari 7











































