Jakarta -
Ketika perut terasa mulas, itu adalah panggilan alam untuk menyegerakan Buang Air Besar (BAB). Bahkan bintang Real Madrid, Sergio Ramos, pun mengalaminya di tengah pertandingan melawan Eibar baru-baru ini.
Untungnya, pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Real Madrid. Bayangkan jika klub raksasa ini sampai kalah hanya karena sang defender kebelet BAB, pasti akan terasa sangat memalukan.
Walau begitu, keputusan Ramos untuk minta izin meninggalkan lapangan untuk ke belakang di menit ke-73 sepertinya sangat tepat. Bagaimanapun, perut mulas adalah sinyal penting terkait kesehatan sistem pencernaan. Jika memang harus BAB, maka sebaiknya tidak ditunda-tunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memangnya, apa sih bahayanya menahan BAB? Dirangkum dari womenshealthmag, berikut ini penjelasan Niket Sonpal, MD, seorang dokter di New York.
Menahan BAB selama 2 jam
Rasa tidak nyaman saat berjam-jam menahan BAB (Foto: Thinkstock)
|
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menahan ketika hasrat untuk BAB muncul di waktu-waktu yang tidak diharapkan. Bagaimanapun, para ahli lebih mengajurkan untuk tidak pernah menundanya. Dalam dua jam pertama menahan BAB, yang akan sangat terasa adalah perasaan tidak nyaman di perut."Dalam beberapa jam pertama yang terasa adalah tekanan di perut. Beberapa orang menggambarkannya seperti keram perut, sedangkan beberapa orang lainnya seperti makin kebelet," kata dr Sonpal.
Menahan BAB sampai 6 jam
Memaksakan diri menahan BAB lebih lama hanya akan membuat feses membatu (Foto: Thinkstock)
|
Setelah sekitar 6 jam menahan BAB, bukan saja rasa tidak nyaman yang akan menghantui. Sistem pencernaan benar-benar akan merasakan dampaknya.Sangat mungkin, setelah 6 jam tertunda, hasrat BAB akan menghilang sama sekali. Bukan karena kotoran di usus lenyap begitu saja, melainkan karena sembelit. Ya, menahan BAB akan sangat berdampak pada konstipasi atau sembelit.
Setelah 12 jam menahan BAB
Sembelit itu sendiri bisa berdampak buruk (Foto: Thinkstock)
|
Makin lama menahan BAB, makin keras wujud atau konsistensi feses di dalam usus. Dan itu jelas tidak bagus. Beberapa orang mengalami perutnya membesar dan tidak bisa dipaksa mengecil hanya dengan tahan napas.Ketika tiba saat untuk untuk BAB, maka bersiaplah. Feses yang telanjur mengeras akan sangat menyiksa dubur, tidak jarang bisa melukai saluran tersebut. Bagi yang punya riwayat ambeien atau hemorrhoid atau wasir, ini adalah faktor risiko utama kekambuhan.
Masih kuat menahan BAB lebih lama lagi?
Walau tidak mengancam nyawa, sembelit jangan dianggap remeh (Foto: Thinkstock)
|
"Saya belum pernah dengar seseorang meninggal karena menahan BAB, tapi para orang dewasa, menahan BAB dengan sengaja bisa memicu impaksi di mana kotoran akan jadi sekeras batu," kata dr Sonpal.Konstipasi yang berlarut-larut tidak hanya menyiksa. Untuk menormalkannya lagi pun terkadang tidak mudah. Butuh pencahar atau laksansia dengan berbagai efek sampingnya, salah satunya adalah fenomena 'usus malas' yang bisa memperparah konstipasi di kemudian hari.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menahan ketika hasrat untuk BAB muncul di waktu-waktu yang tidak diharapkan. Bagaimanapun, para ahli lebih mengajurkan untuk tidak pernah menundanya. Dalam dua jam pertama menahan BAB, yang akan sangat terasa adalah perasaan tidak nyaman di perut.
"Dalam beberapa jam pertama yang terasa adalah tekanan di perut. Beberapa orang menggambarkannya seperti keram perut, sedangkan beberapa orang lainnya seperti makin kebelet," kata dr Sonpal.
Setelah sekitar 6 jam menahan BAB, bukan saja rasa tidak nyaman yang akan menghantui. Sistem pencernaan benar-benar akan merasakan dampaknya.
Sangat mungkin, setelah 6 jam tertunda, hasrat BAB akan menghilang sama sekali. Bukan karena kotoran di usus lenyap begitu saja, melainkan karena sembelit. Ya, menahan BAB akan sangat berdampak pada konstipasi atau sembelit.
Makin lama menahan BAB, makin keras wujud atau konsistensi feses di dalam usus. Dan itu jelas tidak bagus. Beberapa orang mengalami perutnya membesar dan tidak bisa dipaksa mengecil hanya dengan tahan napas.
Ketika tiba saat untuk untuk BAB, maka bersiaplah. Feses yang telanjur mengeras akan sangat menyiksa dubur, tidak jarang bisa melukai saluran tersebut. Bagi yang punya riwayat ambeien atau hemorrhoid atau wasir, ini adalah faktor risiko utama kekambuhan.
"Saya belum pernah dengar seseorang meninggal karena menahan BAB, tapi para orang dewasa, menahan BAB dengan sengaja bisa memicu impaksi di mana kotoran akan jadi sekeras batu," kata dr Sonpal.
Konstipasi yang berlarut-larut tidak hanya menyiksa. Untuk menormalkannya lagi pun terkadang tidak mudah. Butuh pencahar atau laksansia dengan berbagai efek sampingnya, salah satunya adalah fenomena 'usus malas' yang bisa memperparah konstipasi di kemudian hari.
(up/up)