Tahukan Anda bahwa kebanyakan penyakit stroke disebabkan oleh fiblirasi atrium (FA). FA merupakan gangguan degup atau denyut jantung yang tidak normal.
Berdasarkan data dari penelitian yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information (NCBI) tahun 2017, diperkirakan pada tahun 2050, Asia akan memiliki 72 juta pasien yang mengalami FA. Sedangkan 2,9 juta di antaranya dapat menderita stroke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut dokter spesialis jantung senior di Singapura, Prof dr Tan Ru San, stroke merupakan penyakit yang dapat dicegah, yakni dengan deteksi dini FA.
"Dengan mengecek denyut nadi, kita bisa tahu itu ada perubahan dari biasanya atau tidak. Misal kita biasanya tidak mudah lelah lalu belakangan gampang lelah dan deg-degan atau napasnya pendek, maka sebaiknya kita harus konsultasikan ke dokter," ujarnya saat ditemui usai acara Spotlight on Stroke di Carlton Hotel Singapura, Selasa (13/3/2018).
Selain menemukan denyut nadi yang tidak teratur, Prof Tan manganjurkan untuk melakukan melakukan pemeriksaan teratur, seperti medical check up. Selain pemeriksaan jantung, kita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dan diabetes.
Tiga hal itu termasuk ke dalam faktor risiko terjadinya stroke. Bukan hanya melakukan pemeriksaan, mengatur stres dan menjalankan pola hidup yang sehat juga termasuk langkah pencegahan terjadinya stroke.
"Risiko stroke bisa diprediksi. Sekitar 60 persen bisa dicegah," tegas Prof Tan.











































