Catat, Ini 4 Jenis Glaukoma yang Bisa Menyerang Mata

Catat, Ini 4 Jenis Glaukoma yang Bisa Menyerang Mata

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 15 Mar 2018 19:05 WIB
Catat, Ini 4 Jenis Glaukoma yang Bisa Menyerang Mata
4 jenis glaukoma. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut glaukoma menempati peringkat kedua penyebab kebutaan di dunia. Disebut sebagai pencuri penglihatan, pakar menekankan pentingnya deteksi dini untuk pencegahan glaukoma.

"Kebutaan yang terjadi karena glaukoma tidak bisa dikembalikan seperti semula. Karena itu pencegahan glaukoma melalui pemeriksaan dini menjadi penting dan harus dilakukan," ungkap dr Astrianda Suryono, SpM(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo kepada detikHealth.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Glaukoma terjadi karena adanya tekanan tinggi pada bola mata. Secara klasifikasi, ada 4 jenis glaukoma yang bisa menyerang mata.

Apa saja? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut daftarnya:

Glaukoma kronis

Foto: thinkstock
Glaukoma kronis merupakan jenis glaukoma paling umum. 80 Persen kasus glaukoma ini tidak memiliki gejala apapun.

Glaukoma kronis dikenal juga sebagai glaukoma sudut terbuka. Struktur mata nampak normal namun terjadi penumpukan cairan mata di saluran trabekular akibat pompa yang mengalirkan cairan tidak bekerja dengan baik.

Glaukoma jenis inibiasanya menyerang di usia 40 tahun ke atas.

Glaukoma akut

Foto: ilustrasi/thinkstock
Glaukoma akut disebut juga sebagai glauka sudut tertutup. Gangguan luas penglihatan dapat terjadi secara tiba-tiba karena penggunaan obat mata steroid, trauma atau infeksi.

Gejala yang muncul antara lain, mata merah, nyeri pada mata, muntah dan mual. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan dalam waktu beberapa hari saja.

Glaukoma kongenital

Foto: thinkstock
Glaukoma kongenital merupakan glaukoma yang terjadi akibat bawaan lahir. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan mata akibat bayi lahir prematur atau adanya tumor pada mata yang menyebabkan tekanan bola mata meningkat.

Pengobatan glaukoma kongenital bisa dilakukan dengan operasi dengan membetulkan kerusakan yang terjadi.

Glaukoma neovaskular

Foto: Thinkstock
Glaukoma neovaskular merupakan bentuk lain dari glaukoma sekunder. Komplikasi penyakit lain seperti diabetes melitus atau hipertensi memunculkan pembuluh darah baru di mata.

Akibatnya, tekanan pada bola mata meningkat yang menyebabkan kerusakan pada saraf mata.

Halaman 2 dari 5
Glaukoma kronis merupakan jenis glaukoma paling umum. 80 Persen kasus glaukoma ini tidak memiliki gejala apapun.

Glaukoma kronis dikenal juga sebagai glaukoma sudut terbuka. Struktur mata nampak normal namun terjadi penumpukan cairan mata di saluran trabekular akibat pompa yang mengalirkan cairan tidak bekerja dengan baik.

Glaukoma jenis inibiasanya menyerang di usia 40 tahun ke atas.

Glaukoma akut disebut juga sebagai glauka sudut tertutup. Gangguan luas penglihatan dapat terjadi secara tiba-tiba karena penggunaan obat mata steroid, trauma atau infeksi.

Gejala yang muncul antara lain, mata merah, nyeri pada mata, muntah dan mual. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan dalam waktu beberapa hari saja.

Glaukoma kongenital merupakan glaukoma yang terjadi akibat bawaan lahir. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan mata akibat bayi lahir prematur atau adanya tumor pada mata yang menyebabkan tekanan bola mata meningkat.

Pengobatan glaukoma kongenital bisa dilakukan dengan operasi dengan membetulkan kerusakan yang terjadi.

Glaukoma neovaskular merupakan bentuk lain dari glaukoma sekunder. Komplikasi penyakit lain seperti diabetes melitus atau hipertensi memunculkan pembuluh darah baru di mata.

Akibatnya, tekanan pada bola mata meningkat yang menyebabkan kerusakan pada saraf mata.

(mrs/up)

Berita Terkait