Jakarta -
Arnold Schwarzenegger mengalami masalah pada katup jantungnya hingga harus menjalani operasi. Operasi tersebut menjadi operasi keduanya setelah sebelumnya di tahun 1997 ia menjalankan operasi karena terlahir dengan katup aorta bikuspid (BAV) di mana dua selebaran katup aorta selama perkembangan di rahim menghasilkan dua katup bukan tiga sebagaimana mestinya.
Nah, belajar dari pengalaman Schwarzenegger, yuk kenali yuk kebenaran soal penyebab masalah jantung seperti yang dialaminya. Dikutip dari Daily Mail, ini dia di antaranya.
Body building dengan cara yang salah
Foto: Thinkstock
|
Semenjak kasus Schwarzenegger, banyak yang khawatir soal masalah body building. Padahal, body building dengan cara yang sehat tidak akan membahayakan kesehatan jantung lho, malah memeliharanya agar semakin sehat. Namun, beda halnya kalau body building menggunakan steroid anabolik yang memicu pertumbuhan massa otot.
Banyak atlet telah didiagnosis dengan hipertrofi ventrikel kiri jantung (secara singkat dapat diartikan efek membangun otot meluas ke jantung, sehingga menebalkan dinding sisi kiri). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dua pertiga orang dengan riwayat penggunaan steroid anabolik meninggal karena faktor terkait jantung namun hal ini belum terkonfirmasi.
Usia tua belum tentu jadi penyebabnya
Foto: thinkstock
|
Hipertensi, penyakit arteri koroner dan masalah katup jantung memang menjadi lebih umum terjadi pada orang usia lanjut. Lebih dari seperempat pasien stenosis aorta di atas 65 tahun. Namun, ada juga yang terjadi karena bawaan lahir seperti yang dialami oleh Schwarzenegger.
Namun, kembali lagi, gaya hidup bisa jadi penentu apakah seseorang bisa terbebas dari penyakit ini pada masa tuanya.
Merokok salah satu faktor risiko
Foto: (Thinkstock)
|
Arnold Schwarzenegger memang rajin berolahraga dan menjaga pola makannya, namun ada satu kebiasaan yang tidak baik yang ia lakukan. Ya, secara terang-terangan Schwazenegger menghisap rokok.
Mengenai dampak rokok, berbagai studi kerap menghubungkan kebiasaan merokok dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit seperti kanker mulut, kerongkongan, dan paru-paru, serta penyakit arteri koroner dan aneurisma aorta.
Semenjak kasus Schwarzenegger, banyak yang khawatir soal masalah body building. Padahal, body building dengan cara yang sehat tidak akan membahayakan kesehatan jantung lho, malah memeliharanya agar semakin sehat. Namun, beda halnya kalau body building menggunakan steroid anabolik yang memicu pertumbuhan massa otot.
Banyak atlet telah didiagnosis dengan hipertrofi ventrikel kiri jantung (secara singkat dapat diartikan efek membangun otot meluas ke jantung, sehingga menebalkan dinding sisi kiri). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dua pertiga orang dengan riwayat penggunaan steroid anabolik meninggal karena faktor terkait jantung namun hal ini belum terkonfirmasi.
Hipertensi, penyakit arteri koroner dan masalah katup jantung memang menjadi lebih umum terjadi pada orang usia lanjut. Lebih dari seperempat pasien stenosis aorta di atas 65 tahun. Namun, ada juga yang terjadi karena bawaan lahir seperti yang dialami oleh Schwarzenegger.
Namun, kembali lagi, gaya hidup bisa jadi penentu apakah seseorang bisa terbebas dari penyakit ini pada masa tuanya.
Arnold Schwarzenegger memang rajin berolahraga dan menjaga pola makannya, namun ada satu kebiasaan yang tidak baik yang ia lakukan. Ya, secara terang-terangan Schwazenegger menghisap rokok.
Mengenai dampak rokok, berbagai studi kerap menghubungkan kebiasaan merokok dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit seperti kanker mulut, kerongkongan, dan paru-paru, serta penyakit arteri koroner dan aneurisma aorta.
(ask/up)