Para ilmuwan di Northwestern Medicine dan University of Surrey membuktikan bahaya tidur larut malam dalam sebuah penelitian pada orang dewasa berusia 38-73 tahun. Para partisipan diamati secara berkelanjutan selama 6,5 tahun.
Penelitian ini membandingkan risiko berbagai penyakit mematikan, dengan pola tidur para partisipan. Secara umum, para partisipan terbagi menjadi dua kelompok. Keduanya adalah morning person yang bangun lebih pagi dan tidur lebih awal di malam harinya, serta night owl yang lebih banyak begadang dan bangun siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fakta Tentang Hobi Ngemil di Malam Hari |
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Chronobiology International ini membuktikan bahwa laki-laki maupun perempuan yang banyak begadang punya risiko 10 persen lebih tinggi mengalami kematian dini karena berbagai sebab, dibanding mereka yang suka bangun pagi.
Partisipan yang senang begadang, menurut para ilmuwan lebih rentan mengalami diabetes, gangguan psikologis maupun masalah pada sistem saraf.
"Bisa jadi mereka yang begadang punya jam biologis ingernal yang tidak cocok dengan lingkungan eksternal," kata Kristen Knutson, ahli saraf dari Northwestern University, seperti dikutip dari NYdailynews.











































