Menanggapi kabar ini beberapa warganet bertanya bagaimana kelak bila nanti sang tentara punya anak dengan penis hasil transplantasi. Apakah anak secara biologis milik sang tentara atau sang donor pemilik penis sebelumnya?
Menurut laporan Washington Post, dokter memang menggunakan penis dan skrotum dari donor secara utuh namun tidak buah zakarnya. Buah zakar atau testis donor tidak dipakai karena alasan etika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada terlalu banyak pertanyaan etika yang belum bisa dijawab dengan operasi transplantasi semacam ini," ujar salah satu dokter, Damon Cooney, seperti dikutip dari Washington Post, Jumat (27/4/2018).
Pada tahun 2015 lalu BBC juga pernah melaporkan ada seorang pria di Afrika sukses menjadi seorang ayah setelah menjalani transplantasi penis. Hanya saja untuk kasus ini dokter tidak menggunakan penis donor secara utuh karena pasien cuma memiliki kecacatan akibat sunat yang gagal.
Dokter sendiri tidak menjalankan tes DNA untuk memastikan lebih lanjut bahwa memang benar anak yang dikandung milik sang pasien.











































