Jangan Cuek, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Vitamin B12

Jangan Cuek, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Vitamin B12

Suherni Sulaeman - detikHealth
Selasa, 08 Mei 2018 15:02 WIB
Jangan Cuek, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Vitamin B12
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kekurangan vitamin B12 adalah salah satu kekurangan nutrisi yang paling umum terjadi pada orang lanjut usia atau lansia. Ini dikarenakan kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dari makanan berjalan lebih lambat seiring bertambahnya usia.

Dikutip dari Bright Side gejala kekurangan vitamin B12 biasanya tidak langsung terlihat jelas. Namun dapat dikenali melalui tanda atau gelaja berikut ini:

Lelah, pening, dan letih

Foto: thinkstock
Menurut chief wellness officer di Cleveland Clinic Wellness Institute, Michael Roizen, keletihan dan kelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari kekurangan vitamin B12. Ketika pasokan vitamin menurun, tubuh Anda memproduksi lebih sedikit sel darah merah yang diperlukan untuk menyebarkan oksigen. Akibatnya, Anda merasa mengantuk, letih, lelah, dan bahkan pusing.

Kebanyakan orang mengira gejala-gejala tersebut disebabkan oleh jadwal tidur yang buruk, jam kerja yang panjang, dan stres. Namun, jika kondisi Anda secara keseluruhan memburuk, maka konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes darah untuk memeriksa kadar vitamin B12 Anda.

Sesak napas

Foto: ilustrasi/thinkstock
Salah satu tanda fisiologis tubuh kekurangan vitamin B12 adalah sesak napas saat beraktivitas. Kekurangan vitamin B12 dapat mengurangi aliran oksigen ke jaringan Anda sehingga menimbulkan gejala anemia yang menyebabkan beberapa orang merasa sesak napas.

Hubungi dokter Anda untuk pemeriksaan fisik jika Anda mengalami kelelahan yang tidak jelas, palpitasi, sesak napas, lidah sakit, atau gejala kekurangan vitamin B12 lainnya.

Kerusakan saraf dan sensasi 'kesemutan'

Foto: Thinkstock
Salah satu efek samping yang lebih serius dari defisiensi vitamin B12 dalam jangka panjang adalah kerusakan saraf. Gejala yang umum terjadi adalah parestesia atau sensasi tertusuk jarum, terutama di bagian tangan dan kaki.

Dalam sistem saraf, vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan myelin, myelin inilah yang mengelilingi dan melindungi saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan degenerasi sumsum tulang belakang, saraf optik, jaringan serebral, dan saraf perifer.

Tanpa perlindungan B12, saraf sumsum tulang belakang bisa membusuk dan Anda akan merasa rapuh. Akibatnya, Anda kerap tersandung dan kehilangan keseimbangan meski tengah berjalan di permukaan datar sekalipun.

Kulit pucat atau kuning

Foto: ilustrasi/thinkstock
Indikasi fisik lain rendahnya tingkat vitamin B12 adalah terlihat pucat pada kulit dan bagian mata. Produksi sel darah merah tergantung pada vitamin B12. Nah, produksi sel darah merah yang tidak tepat bisa menyebabkan kondisi anemia yang disebut anemia megaloblastik. Dengan kondisi ini, sel darah merah cenderung besar, rapuh, dan tidak dapat membelah.

Hal ini mengakibatkan sel darah tidak dapat keluar dari sumsum tulang belakang dan tidak mampu masuk ke sirkulasi darah. Karena itulah, tubuh tidak memiliki sel darah merah dan membuat kulit terlihat pucat.

Lidah bengkak dan meradang

Foto: Thinkstock
Jika Anda vegan dan memiliki penyakit sistem pencernaan tertentu, atau berlebihan dengan alkohol, maka Anda berisiko mengalami defisit vitamin B12. Manifestasi dari kurangnya B12 dalam darah Anda adalah glositis yang ditandai dengan lidah yang membengkak, merah, dan halus.

Karena tubuh Anda tidak memiliki cukup vitamin B12, sintesis DNA menjadi terganggu. Akibatnya, sel-sel epitel mulut mulai membelah dengan cepat dan menyebabkan glositis, angular cheilitis, ulkus oral berulang, dan kandidiasis oral.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, cobalah mengubah kebiasaan makan Anda, termasuk lebih banyak produk hewani seperti daging, unggas, ikan, kerang, tiram, telur, atau sereal yang diperkaya dengan B12.

Halaman 2 dari 6
Menurut chief wellness officer di Cleveland Clinic Wellness Institute, Michael Roizen, keletihan dan kelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari kekurangan vitamin B12. Ketika pasokan vitamin menurun, tubuh Anda memproduksi lebih sedikit sel darah merah yang diperlukan untuk menyebarkan oksigen. Akibatnya, Anda merasa mengantuk, letih, lelah, dan bahkan pusing.

Kebanyakan orang mengira gejala-gejala tersebut disebabkan oleh jadwal tidur yang buruk, jam kerja yang panjang, dan stres. Namun, jika kondisi Anda secara keseluruhan memburuk, maka konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes darah untuk memeriksa kadar vitamin B12 Anda.

Salah satu tanda fisiologis tubuh kekurangan vitamin B12 adalah sesak napas saat beraktivitas. Kekurangan vitamin B12 dapat mengurangi aliran oksigen ke jaringan Anda sehingga menimbulkan gejala anemia yang menyebabkan beberapa orang merasa sesak napas.

Hubungi dokter Anda untuk pemeriksaan fisik jika Anda mengalami kelelahan yang tidak jelas, palpitasi, sesak napas, lidah sakit, atau gejala kekurangan vitamin B12 lainnya.

Salah satu efek samping yang lebih serius dari defisiensi vitamin B12 dalam jangka panjang adalah kerusakan saraf. Gejala yang umum terjadi adalah parestesia atau sensasi tertusuk jarum, terutama di bagian tangan dan kaki.

Dalam sistem saraf, vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan myelin, myelin inilah yang mengelilingi dan melindungi saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan degenerasi sumsum tulang belakang, saraf optik, jaringan serebral, dan saraf perifer.

Tanpa perlindungan B12, saraf sumsum tulang belakang bisa membusuk dan Anda akan merasa rapuh. Akibatnya, Anda kerap tersandung dan kehilangan keseimbangan meski tengah berjalan di permukaan datar sekalipun.

Indikasi fisik lain rendahnya tingkat vitamin B12 adalah terlihat pucat pada kulit dan bagian mata. Produksi sel darah merah tergantung pada vitamin B12. Nah, produksi sel darah merah yang tidak tepat bisa menyebabkan kondisi anemia yang disebut anemia megaloblastik. Dengan kondisi ini, sel darah merah cenderung besar, rapuh, dan tidak dapat membelah.

Hal ini mengakibatkan sel darah tidak dapat keluar dari sumsum tulang belakang dan tidak mampu masuk ke sirkulasi darah. Karena itulah, tubuh tidak memiliki sel darah merah dan membuat kulit terlihat pucat.

Jika Anda vegan dan memiliki penyakit sistem pencernaan tertentu, atau berlebihan dengan alkohol, maka Anda berisiko mengalami defisit vitamin B12. Manifestasi dari kurangnya B12 dalam darah Anda adalah glositis yang ditandai dengan lidah yang membengkak, merah, dan halus.

Karena tubuh Anda tidak memiliki cukup vitamin B12, sintesis DNA menjadi terganggu. Akibatnya, sel-sel epitel mulut mulai membelah dengan cepat dan menyebabkan glositis, angular cheilitis, ulkus oral berulang, dan kandidiasis oral.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, cobalah mengubah kebiasaan makan Anda, termasuk lebih banyak produk hewani seperti daging, unggas, ikan, kerang, tiram, telur, atau sereal yang diperkaya dengan B12.

(hrn/up)

Berita Terkait