Jakarta -
Aksi teroris yang dilakukan lewat pengeboman tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) lalu mendorong masyarakat Indonesia melakukan aksi donor darah sebagai bentuk kepedulian.
Meski tertarik, namun jika kamu belum pernah melakukan donor darah sebelumnya maka ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut:
Denyut jantung
Foto: thinkstock
|
Denyut jantung teratur menandakan sirkulasi darah yang baik dalam tubuh. Denyut jantungmu berada dalam skala normal apabila terhitung dalam 60-100 denyut per menit.
Tidak hamil atau menyusui bagi perempuan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Walau jumlah darah dalam tubuh meningkat 50 persen pada perempuan yang sedang hamil, hal tersebut ditujukan demi kesehatan dan nutrisi yang optimal bagi bayi dan ibunya.Maka dari itu, jika kamu sedang dalam keadaan hamil, sangat tidak disarankan untuk mendonorkan darah. Selain itu, beberapa studi mengungkap bahwa pria berisiko besar pada kematian jika mendapatkan darah dari wanita yang hamil, seperti dilaporkan situs Web MD.
Tidak memiliki penyakit menular
Foto: Thinkstock
|
Penyakit menular seperti hepatitis B, sifilis, tuberkulosis (TB), talasemia, dan HIV/AIDS disebutkan dalam laman situs resmi Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai penyakit yang dilarang diidap bagi calon donor darah.Dikarenakan penyakit-penyakit tersebut dapat menular lewat darah, maka tidak mungkin darah pengidap penyakit menular dapat didonorkan. Periksa kesehatanmu dan riwayatnya lebih lanjut agar aman dalam mendonorkan darah.
Haid? Boleh donor, asal....
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Banyak pro dan kontra mengenai boleh atau tidaknya perempuan yang sedang haid mendonorkan darah. Di laman situs resmi PMI tidak disebutkan dilarang, namun beberapa dokter atau ahli kesehatan tidak menyarankan karena ditakutkan akan mengalami kekurangan darah atau anemia.Akan tetapi, jika kamu sedang haid dan tidak dalam jumlah yang banyak, atau dalam hari-hari terakhir, kamu dapat mencoba untuk mendonorkan darah untuk meminimalisir kemungkinan anemia dengan berkonsultasi terlebih dahulu.
Dan yang paling penting adalah tetap pastikan kadar hemoglobinmu memenuhi syarat, yaitu minimal 12 gram.
Jumlah dan jarak penyumbangan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Khusus untuk kamu yang pernah mendonorkan darah sebelumnya, perhatikan jarak penyumbangan terakhir sekurang-kurangnya tiga bulan. Dan juga jumlah penyumbangan per tahunnya paling banyak 5 kali.
Minum air yang cukup
Foto: Thinkstock
|
Sehabis melakukan donor darah biasanya orang akan pusing-pusing bahkan ada juga yang mengalami pingsan. Ilmuwan menyarankan sebelum donor darah minumlah air putih yang banyak untuk menghindari risiko lemas dan pingsan.
Peneliti dari palang merah AS (American Red Cross) menemukan, minum air putih setengah liter atau 16 ounce (453 ml) sebelum melakukan donor darah bisa mengurangi risiko pingsan hingga 20 persen.
Denyut jantung teratur menandakan sirkulasi darah yang baik dalam tubuh. Denyut jantungmu berada dalam skala normal apabila terhitung dalam 60-100 denyut per menit.
Walau jumlah darah dalam tubuh meningkat 50 persen pada perempuan yang sedang hamil, hal tersebut ditujukan demi kesehatan dan nutrisi yang optimal bagi bayi dan ibunya.
Maka dari itu, jika kamu sedang dalam keadaan hamil, sangat tidak disarankan untuk mendonorkan darah. Selain itu, beberapa studi mengungkap bahwa pria berisiko besar pada kematian jika mendapatkan darah dari wanita yang hamil, seperti dilaporkan situs Web MD.
Penyakit menular seperti hepatitis B, sifilis, tuberkulosis (TB), talasemia, dan HIV/AIDS disebutkan dalam laman situs resmi Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai penyakit yang dilarang diidap bagi calon donor darah.
Dikarenakan penyakit-penyakit tersebut dapat menular lewat darah, maka tidak mungkin darah pengidap penyakit menular dapat didonorkan. Periksa kesehatanmu dan riwayatnya lebih lanjut agar aman dalam mendonorkan darah.
Banyak pro dan kontra mengenai boleh atau tidaknya perempuan yang sedang haid mendonorkan darah. Di laman situs resmi PMI tidak disebutkan dilarang, namun beberapa dokter atau ahli kesehatan tidak menyarankan karena ditakutkan akan mengalami kekurangan darah atau anemia.
Akan tetapi, jika kamu sedang haid dan tidak dalam jumlah yang banyak, atau dalam hari-hari terakhir, kamu dapat mencoba untuk mendonorkan darah untuk meminimalisir kemungkinan anemia dengan berkonsultasi terlebih dahulu.
Dan yang paling penting adalah tetap pastikan kadar hemoglobinmu memenuhi syarat, yaitu minimal 12 gram.
Khusus untuk kamu yang pernah mendonorkan darah sebelumnya, perhatikan jarak penyumbangan terakhir sekurang-kurangnya tiga bulan. Dan juga jumlah penyumbangan per tahunnya paling banyak 5 kali.
Sehabis melakukan donor darah biasanya orang akan pusing-pusing bahkan ada juga yang mengalami pingsan. Ilmuwan menyarankan sebelum donor darah minumlah air putih yang banyak untuk menghindari risiko lemas dan pingsan.
Peneliti dari palang merah AS (American Red Cross) menemukan, minum air putih setengah liter atau 16 ounce (453 ml) sebelum melakukan donor darah bisa mengurangi risiko pingsan hingga 20 persen.
(Frieda Isyana Putri/up)