"Ada tiga jenis sinar UV, yaitu UV-A, UV-B, UV-C. Yang paling berbahaya adalah sinar UV-C. Sinar UV-C biasanya dipantulkan kembali sehingga tidak sampai kepermukaan bumi. Namun demikan paparan sinar matahari pada jam 9-16 dapat memberikan dampak buruk pada kulit," terang dr Galih Manggala, SpKK dari RS Permata Depok kepada detikHealth via sambungan telepon, Selasa (22/5/2018).
Sinar UV tak hanya berasal dari sinar matahari, namun juga bisa bersumber dari bola lampu, alat tanning (tanning beds), televisi, maupun layar gadget. Walaupun dengan intensitas yg berbeda dari sinar matahari, lanjut dr Galih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara untuk mencegah radiasi UV kepada kulit kita adalah dengan menggunakan sunblock atau tabir surya. dr Galih menuturkan untuk memilih tabir surya yang tepat adalah disesuaikan dengan warna kulit, makin cerah warna kulit kita maka harus memakai tabir surya dengan SPF (sun protection factor) yang lebih tinggi.
"Selain SPF juga dikenal istilah PA (Protection Grade of UVA), makin banyak tanda "+" pada PA makin baik. Dan penggunaan tabir surya dengan SPF 30 ke atas sudah cukup," lanjutnya.
Ia juga menuturkan penggunaan tabir surya dilakukan pengulangan setiap 3-4 jam sekali atau ketika berkeringat dan terkena air.











































