Fakta Cedera Bahu Seperti yang Dialami oleh Salah

Fakta Cedera Bahu Seperti yang Dialami oleh Salah

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Minggu, 27 Mei 2018 15:35 WIB
Fakta Cedera Bahu Seperti yang Dialami oleh Salah
Mohamed Salah mengalami cedera bahu usai bertabrakan dengan Sergio Ramos di final Liga Champions. Foto: Gleb Garanich/Reuters
Jakarta - Final Liga Champions berakhir dengan kemenangan Real Madrid atas Liverpool FC dengan skor 3-1. Tak cukup menanggung kekalahan, gelandang sayap Liverpool, Mohamed Salah juga mengalami cedera. Banyak spekulasi tentang cedera yang dialami Salah, di antaranya dislokasi bahu dan ligament sprain.

Seperti apa fakta-fakta mengenai cedera bahu yang dialami pula oleh Salah? Dirangkum detikHealth dari Mayo Clinic, ini dia selengkapnya

Rasa sakit dan gejala yang muncul

Foto: REUTERS/Andrew Boyers
Dislokasi bahu merupakan dugaan yang banyak dialamatkan pada cedera yang dialami oleh Salah. Tanda-tanda yang muncul pada masalah yang satu ini antara lain bahu yang tampak tidak pada tempatnya, bengkak atau memar, rasa nyeri hebat dan juga ketidakmampuan untuk menggerakkan sendi.

Dislokasi bahu dapat menyebabkan mati rasa, kelemahan atau kesemutan di dekat cedera, seperti di leher atau di lengan. Otot-otot di bahu mungkin juga mengalami kejang sehingga meningkatkan intensitas rasa sakit orang yang mengalaminya.

Apa yang harus dilakukan

Foto: thinkstock
Ketika seseorang mengalami cedera bahu, tentu bantuan medis sangatlah dibutuhkan. Sementara menunggu pertolongan, ada hal-hal yang bisa dilakukan seperti dilansir Mayo Clinic.

Yang pertama dengan tidak menggerakkan sendi yang mengalami cedera atau bahkan coba-coba untuk memaksanya kembali ke tempatnya. Ini dapat merusak sendi bahu dan otot-otot sekitarnya, ligamen, saraf atau pembuluh darah.

Kompres dengan es ke bahu dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak dengan mengendalikan pendarahan internal dan penumpukan cairan di dalam dan di sekitar sendi bahu.

Penyebabnya tak selamanya karena pertandingan olahraga

Foto: Ilustrasi: Andhika Akbaryansyah
Memang dislokasi bahu adalah cedera umum dalam olahraga kontak misalnya sepak bola dan hoki dan dalam olahraga yang mungkin memiliki risiko jatuh cukup tinggi seperti ski lereng, senam, dan bola voli.

Namun, ini juga dapat terjadi karena trauma lain misalnya hantaman keras di bahu saat mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Tak hanya itu, kemungkinan terkilir saat terjatuh dari tangga atau tersandung di atas karpet yang longgar juga dapat menjadi penyebab lainnya.

Komplikasi

Foto: Thinkstock
Kondisi seperti yang dialami oleh Salah punya beberapa risiko komplikasi di antaranya robeknya otot, ligamen dan tendon yang memperkuat sendi bahu, atau kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar sendi bahu.

Risiko lainnya adalah ketidakstabilan bahu, terutama jika mengalami dislokasi parah atau dislokasi berulang, yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap cedera kembali.

Pencegahan

Foto: ilustrasi/thinkstock
Penting adanya untuk selalu berhati-hati guna terhindar dari trauma yang berbahaya. Jika memang akan melakukan olahraga yang memiliki kontak fisik cukup tinggi seperti american football misalnya, jangan lupa untuk mengenakan pelindung. Terakhir, berolahragalah secara teratur untuk menjaga kekuatan dan kelenturan di persendian dan otot.
Halaman 2 dari 6
Dislokasi bahu merupakan dugaan yang banyak dialamatkan pada cedera yang dialami oleh Salah. Tanda-tanda yang muncul pada masalah yang satu ini antara lain bahu yang tampak tidak pada tempatnya, bengkak atau memar, rasa nyeri hebat dan juga ketidakmampuan untuk menggerakkan sendi.

Dislokasi bahu dapat menyebabkan mati rasa, kelemahan atau kesemutan di dekat cedera, seperti di leher atau di lengan. Otot-otot di bahu mungkin juga mengalami kejang sehingga meningkatkan intensitas rasa sakit orang yang mengalaminya.

Ketika seseorang mengalami cedera bahu, tentu bantuan medis sangatlah dibutuhkan. Sementara menunggu pertolongan, ada hal-hal yang bisa dilakukan seperti dilansir Mayo Clinic.

Yang pertama dengan tidak menggerakkan sendi yang mengalami cedera atau bahkan coba-coba untuk memaksanya kembali ke tempatnya. Ini dapat merusak sendi bahu dan otot-otot sekitarnya, ligamen, saraf atau pembuluh darah.

Kompres dengan es ke bahu dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak dengan mengendalikan pendarahan internal dan penumpukan cairan di dalam dan di sekitar sendi bahu.

Memang dislokasi bahu adalah cedera umum dalam olahraga kontak misalnya sepak bola dan hoki dan dalam olahraga yang mungkin memiliki risiko jatuh cukup tinggi seperti ski lereng, senam, dan bola voli.

Namun, ini juga dapat terjadi karena trauma lain misalnya hantaman keras di bahu saat mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Tak hanya itu, kemungkinan terkilir saat terjatuh dari tangga atau tersandung di atas karpet yang longgar juga dapat menjadi penyebab lainnya.

Kondisi seperti yang dialami oleh Salah punya beberapa risiko komplikasi di antaranya robeknya otot, ligamen dan tendon yang memperkuat sendi bahu, atau kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar sendi bahu.

Risiko lainnya adalah ketidakstabilan bahu, terutama jika mengalami dislokasi parah atau dislokasi berulang, yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap cedera kembali.

Penting adanya untuk selalu berhati-hati guna terhindar dari trauma yang berbahaya. Jika memang akan melakukan olahraga yang memiliki kontak fisik cukup tinggi seperti american football misalnya, jangan lupa untuk mengenakan pelindung. Terakhir, berolahragalah secara teratur untuk menjaga kekuatan dan kelenturan di persendian dan otot.

(ask/up)

Berita Terkait