Matriks yang terdiri dari jutaan saraf tersebut berada di usus besar, dan bekerja dengan cukup pintar mengontrol pergerakan usus. Saraf-saraf ini bekerja secara otonom tanpa bantuan sistem saraf pusat.
Karena bekerja tanpa tergantung perintah dari otak di kepala, para ilmuwan yang meneliti enteric nervous system (ENS) ini menjulukinya sebagai 'otak kedua'. Dalam jurnal JNeurosci, mereka menyebutnya cukup pintar untuk usus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ilmuwan mengamati perilaku sistem ENS ini dengan memberikan kejutan elektrik ringan pada usus yang diisolasi. Hasilnya, mereka menemukan aktivitas ritmis dan tersinkronisasi yang serupa dengan para tahap awal perkembangan otak.
Namun beberapa ilmuwan memiliki hipotesis bahwa ENS sebenarnya berevolusi lebih awal dari sistem saraf pusat, yang artinya justru inilah 'otak pertama' yang sesungguhnya. Jika hipotesis ini benar, maka bisa dibilang 'otak' mamalia lebih dulu berkembang untuk buang air besar sebelum memikirkan urusan yang lebih kompleks.
Baca juga: 4 Penyebab Pusing Sesudah Makan |











































