Bocah berinisial I tersebut dikabarkan pingsan usai menyantap makanan. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit namun akhirnya meninggal sekitar pukul 19.30.
Dalam informasi yang beredar melalui broadcast message tersebut juga tercantum imbauan untuk tidak minum softdrink dalam kondisi perut kosong. Namun belakangan, muncul bantahan bahwa bocah yang dimaksud tidak mengonsumsi softdrink saat berbuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bukan keluarga almarhum tapi Insya Allah saya bisa memberi klarifikasi bahwa ananda I meninggal dunia bukan karena minum minuman bersoda dan bukan saat sedang makan di K (menyebut salah satu nama restoran)," tulis Dwi.
Dwi dalam unggahan tersebut juga memohon untuk tidak meneruskan foto-foto almarhum tanpa izin keluarga. Broadcast yang disebutnya sebagai hoax tersebut, dinilainya telah menjadi beban bagi keluarga almarhum, yang di tengah-tengah suasana duka harus meluruskan berbagai informasi simpang siur.
"Dan sebenarnya kami-kami sudah berusaha koreksi juga semampu kami. Apa daya beritanya sudah viral sekali disertai foto-foto pemakaman segala," sesal Dwi saat dihubungi detikHealth.











































